Tahu telur sudah siap disantap dengan nasi hangat bersama keluarga. Telur terasa seperti dadar garing yang di dalamnya berisi tahu yang lembut, ditambah saus siram yang manis, gurih, sedikit asam dan kriuk-kriuk di dalam mulut.
Saya sendiri tidak tahu persis, ini tahu telur versi mana, pokoknya rasanya enak dan menyehatkan.
Ada anggapan sementara orang, bahwa telur bernutrisi tinggi sekaligus mengandung kolesterol tinggi. Anggapan ini membuat orang enggan mengonsumsi telur, terutama bagi mereka penderita kolesterol tinggi.
Benarkah demikian?
Satu butir telur mengandung 185-200 mg kolesterol, terbanyak terdapat di kuning telur, sedangkan pada bagian putih kandungan kolesterolnya rendah. Ini yang dikawatirkan sebagian orang.
Artinya, makan telur kecil kemungkinannya akan menaikkan kadar kolesterol dalam darah, asalkan tidak berlebihan.
Menurut penelitian, mengonsumsi telur bagi penderita kolesterol tinggi sebaiknya tidak lebih dari 4-5 butir setiap minggunya. Bahkan untuk mereka yang masih merasa khawatir disarankan makan bagian putihnya saja.
Di atas segalanya, lebih penting menjaga pola makan sehat dengan asupan makanan bergizi lain yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, seperti: buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan.
Diketahui bahwa telur juga memiliki 11 gizi yang bermanfaat bagi tubuh, yaitu: Riboflavin (vitamin B2); Vitamin D; Vitamin E; Pantothenic Asam (Vitamin B5); Vitamin B12; Vitamin A; Zat besi; Fosfor; Folat; Yodium; Selenium.
Unsur-unsur tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan, metabolisme energi, antioksidan, sistem kekebalan tubuh, pembentukan sel darah merah, dan masih banyak manfaat lainnya.