Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembangunan Perpustakaan Tetap Berlanjut Meski Dana Disunat

3 Desember 2020   05:56 Diperbarui: 3 Desember 2020   05:58 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Butuh waktu, tetapi pengumpulan buku-buku itu bisa direalisasikan. Pada saatnya, setelah semua terkumpul, buku-buku tersebut diangkut dengan kendaraan. Satu bak pickup Kijang buaya! Lumayan banyak.

Buku-buku telah mengisi bekas kios yang difungsikan sebagai perpustakaan. Ada buku berbahasa Indonesia dari berbagai negara yang berasal dari kedutaan.

Barangkali sedikit bernada propaganda yang menerangkan negara atau budaya masing-masing, namun keberadaannya telah membuka wawasan pembacanya.

Buku-buku pelajaran dari donatur sangat bermanfaat bagi pelajar setempat yang sebelumnya kesulitan mendapatkan buku serupa. Selain itu terdapat juga buku-buku cerita anak sampai remaja, seperti Bobo, Kuncung, Kawanku, Hai, dan sebagainya.

Dengan itu desa Karangtanjung telah memiliki perpustakaan desa.

Jadi, meskipun anggaran menguap entah ke mana, namun pengadaan buku untuk perpustakaan desa bisa direalisasikan dengan kemauan keras dan memanfaatkan potensi yang ada.

Di mana ada kemauan, di sana ada jalan (anonim)

Peritistiwa pembangunan perpustakaan desa lebih dari tiga dekade lampau itu, tepatnya tahun 1986, kemudian menjadi kenangan dan kebanggaan tim KKN di Karangtanjung.

Saat perpisahan karena berakhirnya masa KKN, para mahasiswa (bukan mahasiswi lho!) ditangisi oleh para gadis-gadis desa.

Kenangan itu juga berkesan.

Sumber peribahasa: 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun