Butuh waktu, tetapi pengumpulan buku-buku itu bisa direalisasikan. Pada saatnya, setelah semua terkumpul, buku-buku tersebut diangkut dengan kendaraan. Satu bak pickup Kijang buaya! Lumayan banyak.
Buku-buku telah mengisi bekas kios yang difungsikan sebagai perpustakaan. Ada buku berbahasa Indonesia dari berbagai negara yang berasal dari kedutaan.
Barangkali sedikit bernada propaganda yang menerangkan negara atau budaya masing-masing, namun keberadaannya telah membuka wawasan pembacanya.
Buku-buku pelajaran dari donatur sangat bermanfaat bagi pelajar setempat yang sebelumnya kesulitan mendapatkan buku serupa. Selain itu terdapat juga buku-buku cerita anak sampai remaja, seperti Bobo, Kuncung, Kawanku, Hai, dan sebagainya.
Dengan itu desa Karangtanjung telah memiliki perpustakaan desa.
Jadi, meskipun anggaran menguap entah ke mana, namun pengadaan buku untuk perpustakaan desa bisa direalisasikan dengan kemauan keras dan memanfaatkan potensi yang ada.
Di mana ada kemauan, di sana ada jalan (anonim)
Peritistiwa pembangunan perpustakaan desa lebih dari tiga dekade lampau itu, tepatnya tahun 1986, kemudian menjadi kenangan dan kebanggaan tim KKN di Karangtanjung.
Saat perpisahan karena berakhirnya masa KKN, para mahasiswa (bukan mahasiswi lho!) ditangisi oleh para gadis-gadis desa.
Kenangan itu juga berkesan.
Sumber peribahasa:Â 1