Konsekuensinya, di periode awal perusahaan banyak kehilangan pegawai. Tidak mengapa, lebih baik menyingkirkan pegawai yang menggerogoti kemampuaan perusahaaan dan menggantinya dengan karyawan baru yang segar dan bisa dibentuk. Untungnya usaha kuliner itu telah mencadangkan uang pesangon di dalam neracanya.
4. Meningkatkan Hubungan Baik dengan Pelanggan
Penikmat produk usaha kafe itu-itu saja dan jumlahnya tumbuh tidak cepat, oleh karenanya hubungan baik dengan pelanggan ditingkatkan.
Pada masa itu, SMS masih menjadi sarana komunikasi yang efektif. Nomor tertentu didedikasikan untuk menyebarkan pesan singkat berisi tawaran mamin atau paket menarik ke pelanggan (customer base). Fax disebarkan ke korporasi-korporasi untuk menawarkan tempat bagi perusahaan untuk mengadakan acara.
Baca selengkapnya di sini
5. Menularkan Semangat Berprestasi kepada Pegawai
Di atas semua, penting diajarkan dan ditularkan semangat untuk berprestasi dan berbuat yang terbaik bagi perusahaan kepada seluruh pegawai. Pikiran dan antusiasme itu diafirmasi, diteguhkan, dalam setiap briefing.Â
Pengarahan diciptakan dalam bentuk dialog pada semua tingkatan, baik antar manajer atau manajer/supervisor kepada pelaksana. Sehingga terjadi interaksi yang hidup, hangat, dan penuh dengan inisiatif membangun. Kemudian energi positif itu akan meliputi mereka selama bekerja. Energi atau rasa memiliki yang tinggi terhadap usaha.
***
Secara bersama-sama langkah-langkah tersebut berhasil meningkatkan kinerja karyawan. Dari mulai pegawai rendahan sampai kepada general manager bersemangat untuk mencapai keberhasilan.
Dalam bulan-bulan berikutnya, secara bertahap jumlah pengunjung mulai naik, yang menyebabkan penjualan turut naik  Kurang dari setahun saya bergabung, pemasukan stabil. Artinya, penjualan jauh melampaui pengeluaran, atau tercapai sasaran pemilik modal untuk memperoleh laba.
Selain itu, penambahan jumlah pengunjung telah melapangkan posisi tawar dalam perundingan dengan perusahaan-perusahaan yang bersinggungan dengan usaha kafe (produsen rokok, minuman berkarbonasi, air mineral, minuman beralkohol, dan sebagainya) untuk melakukan branding di ruang restoran.
Dengan demikian, 5 langkah tersebut di atas menjadi kunci keberhasilan dalam pencapaian tingkat penjualan yang diharapkan saat itu. Bukan karena adanya susuk paku emas untuk penglaris yang ditanam di para-para bangunan restoran.