Terhampar ladang dan sawah yang diairi dari telaga-telaga. Bentangan subur itu melingkupi bangunan-bangunan beton terang-benderang.
Mereka merangsek maju, menuju peradaban gemerlapan, mencari jejak bapak-bapak mereka, atau setidaknya mayatnya.
"Hoooy... siapa itu???" Sebuah gelegar suara menghentikan gerakan.
Tongkat-tongkat mengacung tepat ke arah mereka.
Lima pemuda itu terkesiap. Saling berpandangan lalu serentak berbalik arah mengambil langkah seribu.Â
Berlari, berlari dan terus berlari menjauh menghindar dari teror kengerian.
Tongkat-tongkat menyalak. Kilat menyambar-nyambar, mengejar-ngejar, mencabik-cabik. Empat orang kontan bergelimpangan.
Meskipun punggungnya terasa pegal dan mengalir cairan hangat, Bubun berlari dengan terseok-seok. Berlari dan terus berlari, ingin secepatnya keluar dari hutan larangan.Â
~~Selesai~~
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI