Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ini 5 Kiat agar Komunitas Langgeng

29 September 2020   09:48 Diperbarui: 29 September 2020   17:02 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jenis-jenis VW berpendingin udara , diolah dari berbagai sumber (Dokumentasi pribadi)

Namun desakan dari floor semakin kuat. Akhirnya saya menyerah, organisasi boleh dibentuk sepanjang bukan menjadi ajang perundungan antar sesama penggemar dan tentunya, bukan saya yang menjadi pengurus.

Kumpulan orang-orang pecinta mobil berpendingin udara itu sepakat. Seharian diadakan sidang, membicarakan AD/ART, nama organisasi, dewan pembina dan seterusnya.

AD/ART terbentuk. Nama organisasinya adalah: Bogor Volkswagen Club (BVC). Di jajaran dewan pembina tercantum: Wali Kota, Kapolres, Dandim, Angki Camaro (Alm.), dan para sesepuh (saya lupa). 

Lalu diadakan pemilihan Ketua sekaligus penanggung jawab. Tidak ada satupun peserta yang bersedia menjadi Ketua Umum untuk pertama kalinya.

Semua mata memandang, dan secara aklamasi menunjuk saya sebagai Ketua. Desakan yang tidak bisa ditolak. Apa boleh buat? Mau tidak mau jabatan itu dipangku.

Periode kepengurusan pertama adalah konsolidasi. Dasar keanggotaan BVC adalah adanya kesamaan minat, kesukaan, dan kebisaan menangani VW. Dengan itu, mereka yang menggemari mobil lucu itu bisa menjadi anggota, kendati belum memiliki kendaraannya. 

Tidak mengherankan, ketika konvoi terdapat beraneka ragam kendaraan. VW kodok, Combi, Variant, Safari (181 thing), Golf MK1, Microbus Brazil, bahkan merek mobil lainnya seperti Peugeot, Toyota. 

Ilustrasi jenis-jenis VW berpendingin udara , diolah dari berbagai sumber (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi jenis-jenis VW berpendingin udara , diolah dari berbagai sumber (Dokumentasi pribadi)
Kondisi kendaraan tidak menjadi bahan olok-olok. Terjalin suasana komunitas yang hangat dan mengedepankan kesetaraan.

Di antara anggota juga terdapat mereka yang ahli mengatasi permasalahan kendaraan kuno ini dan mekanik profesional. Ya, orang bengkel yang bisa dan biasa mengutak-atik mobil bersuara mesin jahit tersebut. 

Selain itu mulai memperkenalkan BVC ke organisasi serupa.

Seingat saya, belum banyak Club VW saat itu. Di Jakarta ada VVC (VW Van Club, organisasi penggemar VW tertua di Indonesia), VBC (VW Beetle Club). Di Bandung dikenal VCB (VW Club Bandung). Di kota-kota besar lainnya ada, kendati saya lupa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun