Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mumtaz Rais dan Kemerdekaan dari Arogansi

15 Agustus 2020   14:41 Diperbarui: 15 Agustus 2020   14:43 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho dengan wajah Mumtaz Rais terpasang di simpang tiga Gamping, Sleman(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Mereka adalah para figur publik dan petinggi yang menikmati status sosial tinggi dan memiliki kekuasaan besar, tetapi menggunakan kesempatan yang dimilikinya untuk melayani masyarakat yang dipimpinnya.

Dengan kata lain, bangsa dan negara ini layak memiliki pemimpin, wakil rakyat, dan tokoh-tokoh petinggi yang menjadi panutan. Tidak hanya mendahulukan kepentingannya, tetapi sikap ngemong melayani kepentingan publik. Bukan zamannya lagi untuk berlaku arogan.

Bangsa dan negara Indonesia sudah waktunya memerdekan diri dari tokoh-tokoh arogan, sok berkuasa, dan mau menangnya sendiri.

Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia.

Rujukan: 1, 2, dan Mohtar Mas'oed, Politik, Birokrasi, dan Pembangunan, Pustaka Pelajar, Jogjakarta, 1994.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun