Sekrup, batang berulir kasar, adalah bagian kecil dari sebuah kendaraan. Sedemikian kecilnya sehingga ia sendirian tidak akan berpengaruh fatal terhadap kinerja mobil.
Sekrup digunakan sebagai pengikat dua objek. Ia mengikat klem kepada bodi mobil, untuk menguatkan kepet (mudguard), merekatkan relay atau menempelkan plat nomor kendaraan.
Fungsinya tidak penting-penting amat. Tetapi tanpanya, kerapihan dan estetika sebuah mobil tampak kurang baik. Utamanya ketika ia tidak sendiri. Sekumpulan sekrup-sekrup akan membuat mobil tampak elok dipandang, meskipun tidak kelihatan.
Di sebuah jalan raya tampak berjajar mobil dengan pintu belakang menganga.
Tersisip di antaranya, sebuah gelaran tikar dengan penataan barang dagangan di bawah rindangnya pohon pala dan manggis.
Seolah sebuah sekrup kecil tertinggal di tengah jajaran mobil yang menjual aneka produk.
Pandemi Covid-19 telah menyurutkan kegiatan, menciutkan permintaan agregat, dan menyusutkan aktivitas ekonomi. Hal itu ditandai dengan merosotnya transaksi, timbulnya gelombang PHK, dan penurunan indikator ekonomi lainnya.
Untuk menggelembungkan kempisnya siklus aktivitas ekonomi itu, pemerintah telah campur tangan dengan menggulirkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Sambil menunggu kucuran itu, sebagian orang memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya untuk memperoleh penghasilan dengan cara berjualan.
Seorang pria muda menggelar tikar di tepi jalan, berjualan nasi liwet, kerupuk gendar)*, dan jamu kunyit asam. Belum lama Ia berjualan, setelah terkena rasionalisasi dari perusahaannya.
Saya pun membungkus 1 porsi yang terdiri dari nasi liwet, sepotong ayam bumbu kuning, setengah butir telur, dan seplastik sayur pepaya.
"Daripada menghabiskan waktu dengan menyalahkan keadaan, lebih baik berjualan. Berjualan makanan, Saya bisa ikut numpang makan," lanjutnya saat Saya membayar sepaket nasi liwet berharga Rp10 ribu.
Anak muda penjual nasi liwet itu telah sedemikian membuka pikirannya, menggali informasi tentang segala kemungkinan, merancang suatu kegiatan positif, lalu menjalankannya.
Seperti Pak Megah yang menjual mie ayam di kawasan BSB, Tangerang Selatan. Sebelumnya, Ia adalah seorang pilot pesawat maskapai penerbangan yang terimbas dampak pandemi. Pak Megah mengambil risiko sebagai penjual mi ayam setelah dirumahkan (Kompas.com)
Anak muda itu bersama Pak Megah merupakan sekrup dari jutaan sekrup dalam sebuah mesin raksasa yang bernama negara yang tengah terseok-seok menghadapi penyusutan ekonomi, kendati kontribusi kegiatan usahanya teramatlah kecil.
Mereka merupakan bagian dari jutaan orang lapisan usia produktif yang memanfaatkan kemampuannya untuk meningkatkan kualitas pribadi dan kebebasan hidupnya dari tekanan akibat kontraksi ekonomi, serta tidak mengikuti rombongan pengeluh.
Sekrup tersebut, anak muda itu bersama Pak Megah, berhasil menyiasati tekanan akibat penurunan siklus ekonomi dan ancaman resesi.
Semoga bersama mereka masih banyak lagi yang berperilaku serupa.
If you waste time putting the blame on others, your problems will only get worse (anonim)
)* Kerupuk gendar adalah kerupuk yang terbuat dari adonan nasi yang berbumbu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H