Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Sekrup Menyiasati Ancaman Resesi

13 Agustus 2020   11:53 Diperbarui: 18 Agustus 2020   11:11 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil lapak jualan di tepi jalan raya (dokpri)

Sekrup, batang berulir kasar, adalah bagian kecil dari sebuah kendaraan. Sedemikian kecilnya sehingga ia sendirian tidak akan berpengaruh fatal terhadap kinerja mobil.

Sekrup digunakan sebagai pengikat dua objek. Ia mengikat klem kepada bodi mobil, untuk menguatkan kepet (mudguard), merekatkan relay atau menempelkan plat nomor kendaraan.

Fungsinya tidak penting-penting amat. Tetapi tanpanya, kerapihan dan estetika sebuah mobil tampak kurang baik. Utamanya ketika ia tidak sendiri. Sekumpulan sekrup-sekrup akan membuat mobil tampak elok dipandang, meskipun tidak kelihatan.

Di sebuah jalan raya tampak berjajar mobil dengan pintu belakang menganga.

Tersisip di antaranya, sebuah gelaran tikar dengan penataan barang dagangan di bawah rindangnya pohon pala dan manggis.

Seolah sebuah sekrup kecil tertinggal di tengah jajaran mobil yang menjual aneka produk.

Pandemi Covid-19 telah menyurutkan kegiatan, menciutkan permintaan agregat, dan menyusutkan aktivitas ekonomi. Hal itu ditandai dengan merosotnya transaksi, timbulnya gelombang PHK, dan penurunan indikator ekonomi lainnya.

Untuk menggelembungkan kempisnya siklus aktivitas ekonomi itu, pemerintah telah campur tangan dengan menggulirkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sambil menunggu kucuran itu, sebagian orang memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya untuk memperoleh penghasilan dengan cara berjualan.

Seorang pria muda menggelar tikar di tepi jalan, berjualan nasi liwet, kerupuk gendar)*, dan jamu kunyit asam. Belum lama Ia berjualan, setelah terkena rasionalisasi dari perusahaannya.

Tikar, display, dan seporsi nasi liwet (dokpri)
Tikar, display, dan seporsi nasi liwet (dokpri)
"Meskipun hasilnya tidak seberapa, setidaknya bisa menopang hidup," bujangan rantau dari Solo itu itu mengisahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun