Bisa jadi karya tulis orang lain dijadikan parameter. Semestinya hasil karya penulis kawakan itu menjadi referensi bukan ukuran.
Kemudian, kurang motivasi bukanlah alasan. Lebih tepatnya: kurangnya kepercayaan diri. Daripada menjadikan karya tulis orang lain sebagai altar pemujaan, lebih elok apabila saya menentukan parameter sendiri.
Saya Menetapkan standar penulisan versi sendiri, sepanjang memenuhi kaidah-kaidah umum.
Idea Box / Kotak Gagasan
Baiklah. Saya mulai mengumpulkan gagasan-gagasan dalam sebuah idea box. Saya lupa siapa yang mengenalkan istilah ini.
Gagasan yang muncul agar segera dituliskan dalam notes atau catatan lain. Tidak penting jika formatnya berantakan, tidak beraturan, dan kurang sistematis, yang penting ide tersebut tidak lenyap terbawa angin.
Gagasan-gagasan itulah yang kemudian menjadi embrio karya tulis layak tayang. Layak tayang lho, bukan karya tulis yang sophisticated.
Penghalusan
Saya teringat tentang musisi-musisi hebat sekalipun tidak bisa membaca notasi. Atau pelukis terkenal yang bisa jadi tidak pernah mengikuti pendidikan seni formal.
Atau seperti penulisan puisi kendati menabrak tatanan gramatikal, namun indah. Kuncinya adalah konsistensi penciptaan dan penghalusan karya.
Menghasilkan karya tulis yang baik adalah semata-mata karena tehnik penghalusan. Baca berulang-ulang. Perbaiki berulang-ulang. Kemudian melakukan penghalusan berulang-ulang.