"Lama sekali kita tidak bersua. Ternyata engkau sudah insaf dan menjadi ketua RW disegani...... hahaha.....," wajah Rudolfo berubah sumringah lantas terbahak geli.
Sontak kebekuan pecah. Dua sahabat lama itu membualkan masa lalu, ketika masih sama-sama berada di terminal. Segera saja kopi, rokok, dan penganan menjadi penghangat keakraban. Percakapan berlangsung meriah riuh rendah.
Rudolfo berkata, "begini, saya akan menyetor sebesar enam puluh juta rupiah. Yah.....hitung-hitung sebagai perayaan pertemuan kita dan sekaligus sebagai biaya koordinasi."
Kedua karib itu tertawa terbahak-bahak membelah ruang tamu, lalu mereka saling berpelukan sebelum berpisah.
~~Selesai~~