Sesungguhnya sudah lama saya dan keluarga lumayan rajin berolahraga kendati dalam bulan puasa.
Dulu...dulu.... sekali, hampir setiap sore jogging di sekeliling lingkar luar Gelora Bung Karno, Jakarta. Selain untuk kebugaran badan juga menyehatkan pandangan mata: selebritis dan aktris nan aduhai yang biasanya hanya bisa ditonton melalui TV.
Orang tua kami bisa jadi sekarang sedang berolahraga di alam sana (Al-fatihah bagi almarhumah dan almarhum), tapi tidak mungkin berfoto ria. Istri dan anak enggan difoto --berlaku pura-pura sedang berolahraga dalam keadaan berpuasa-- demi memenuhi target penulisan pada event samber.Â
Sedangkan anak tertua "ter-lockdown" di kota lain. Saya sendiri pun tidak terbiasa selfi untuk tujuan publikasi. Hasilnya tentu tidak menarik untuk dipajang di ruang publik, bisa-bisa merusak pemandangan.Â
Alhasil saya tidak punya sama sekali stok foto yang bisa bercerita.
Kemudian, saya akan berkisah apa adanya saja, yakni tentang kegiatan --bisa juga disebut "olahraga"-- yang saya lakukan selama berpuasa.
Konon, entah siapa yang berujar, untuk usia matang --terlalu matang-- seperti saya disarankan berolahraga selama 30 menit. Saya sudah melakukannya dengan rutin berjalan kaki, dan mengambil waktu lebih dari itu, karena lebih banyak berhenti untuk duduk mengambil nafas. Terakhir dihitung, untuk jarak sejauh 1,2 km memerlukan waktu sekitar dua jam. Luar biasa khan!
Kegiatan, olahraga, jalan kaki itu dipercayai dapat menyehatkan secara fisik maupun mental. Namun keadaan menahan saya untuk berkegiatan di luar ruang, berkenaan adanya pandemi dihimbau agar tidak keluar rumah. Sebuah ironi.
Apa boleh buat. Saya berjalan kaki di dalam rumah tapi sebentar saja sudah bosan dan otot terasa memendek. Kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah stretching (peregangan) agar badan tidak kaku, meskipun gerakannya amat terbatas tidak seperti mereka yang normal.
Olahraga lainnya adalah mengangkat beban untuk menguatkan tangan kanan. Alatnya tidak perlu membeli, cukup botol bekas diisi air ledeng. Isi penuh dengan air, juga tidak berat, sekitar setengah kg. Cukuplah untuk angkat beban 20 kali setiap pagi. Jika tangan kian merasa kuat, bisa jadi diganti botol yang lebih besar atau alat yang lebih berat.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H