Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Olahraga Luar Ruang di Tengah Pandemi

10 Mei 2020   03:52 Diperbarui: 10 Mei 2020   03:59 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi: kebun agroinovasi di halaman kantor, tempat berolahraga

Sesungguhnya sudah lama saya dan keluarga lumayan rajin berolahraga kendati dalam bulan puasa.

Dulu...dulu.... sekali, hampir setiap sore jogging di sekeliling lingkar luar Gelora Bung Karno, Jakarta. Selain untuk kebugaran badan juga menyehatkan pandangan mata: selebritis dan aktris nan aduhai yang biasanya hanya bisa ditonton melalui TV.

Orang tua kami bisa jadi sekarang sedang berolahraga di alam sana (Al-fatihah bagi almarhumah dan almarhum), tapi tidak mungkin berfoto ria. Istri dan anak enggan difoto --berlaku pura-pura sedang berolahraga dalam keadaan berpuasa-- demi memenuhi target penulisan pada event samber. 

Sedangkan anak tertua "ter-lockdown" di kota lain. Saya sendiri pun tidak terbiasa selfi untuk tujuan publikasi. Hasilnya tentu tidak menarik untuk dipajang di ruang publik, bisa-bisa merusak pemandangan. 

Alhasil saya tidak punya sama sekali stok foto yang bisa bercerita.

Kemudian, saya akan berkisah apa adanya saja, yakni tentang kegiatan --bisa juga disebut "olahraga"-- yang saya lakukan selama berpuasa.

Konon, entah siapa yang berujar, untuk usia matang --terlalu matang-- seperti saya disarankan berolahraga selama 30 menit. Saya sudah melakukannya dengan rutin berjalan kaki, dan mengambil waktu lebih dari itu, karena lebih banyak berhenti untuk duduk mengambil nafas. Terakhir dihitung, untuk jarak sejauh 1,2 km memerlukan waktu sekitar dua jam. Luar biasa khan!

Kegiatan, olahraga, jalan kaki itu dipercayai dapat menyehatkan secara fisik maupun mental. Namun keadaan menahan saya untuk berkegiatan di luar ruang, berkenaan adanya pandemi dihimbau agar tidak keluar rumah. Sebuah ironi.

Apa boleh buat. Saya berjalan kaki di dalam rumah tapi sebentar saja sudah bosan dan otot terasa memendek. Kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah stretching (peregangan) agar badan tidak kaku, meskipun gerakannya amat terbatas tidak seperti mereka yang normal.

Olahraga lainnya adalah mengangkat beban untuk menguatkan tangan kanan. Alatnya tidak perlu membeli, cukup botol bekas diisi air ledeng. Isi penuh dengan air, juga tidak berat, sekitar setengah kg. Cukuplah untuk angkat beban 20 kali setiap pagi. Jika tangan kian merasa kuat, bisa jadi diganti botol yang lebih besar atau alat yang lebih berat.

dokumen pribadi: botol diisi air ledeng
dokumen pribadi: botol diisi air ledeng
Lainnya adalah melatih genggaman dan merangsang saraf di tangan dengan menggunakan bola-bola, satu bola karet dan satunya bola keras yang tajam tapi tidak melukai.

dokumen pribadi: latihan menggenggam dengan bola-bola
dokumen pribadi: latihan menggenggam dengan bola-bola
Belakangan saya berkegiatan jalan kaki lagi di luar rumah pada halaman sebuah kantor Balai Penelitian milik Kementerian Pertanian atau biasa disebut Agroinovasi. Lahannya sangat luas dan kantor tersebut dalam kondisi sedang diliburkan sehingga tidak ada seorang pun di sana, kecuali perawat tanaman.

dokumen pribadi: halaman kantor untuk berolahraga/jalan kaki
dokumen pribadi: halaman kantor untuk berolahraga/jalan kaki
Ternyata kegiatan olahraga ringan tersebut tidak berpengaruh terhadap ibadah puasa. Juga, bisa berolahraga --jika jalan kaki dianggap olahraga-- di luar ruang demi memelihara kesehatan fisik dan mental dengan tetap mematuhi himbauan social/physical distancing dan penggunaan masker sesuai protokol ditentukan.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun