Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pelayanan, Faktor Penting dalam Usaha Penyediaan Makanan dan Minuman

22 April 2020   07:07 Diperbarui: 22 April 2020   20:52 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memberi pelayanan. (Gambar oleh JM TABEL dari pixabay.com)

Pada sebuah restoran, seorang tamu menyembulkan kepala, celingukan memanggil-manggil waiter/waitress untuk melakukan pesanan atau penambahanan. Mejanya masih berantakan belum dibersihkan, sementara tamu tersebut masih ingin bersantai seusai bersantap.

Sebaliknya, sebuah kedai di emperan toko, menawarkan kehangatan pelayanan pada pagi hari. Pemilik sigap merespon permintaan pelanggan, asistennya membersihkan meja dan menyodorkan teh hangat. Ia menjadi kedai yang ramai di antara deretan warung serupa, pada suatu pasar.

Sejatinya, restoran atau tempat makan dalam skala apapun mempunyai makna sebagai tempat yang menyediakan penyegaran kembali, atau refreshment, atas rasa lapar dan dahaga (lupa referensinya, bukunya hilang).

Penyegaran kembali tersebut merupakan tujuan utama tempat-tempat penyedia makanan-minuman (mamin).

Selain itu, kebutuhan penyegaran kembali itu akan meliputi kebutuhan penuntasan makan minum, perolehan suasana nyaman, penghiburan menyegarkan dan pelayanan yang layak.

Seringkali penyedia mamin terjebak semata-mata kepada produk, tanpa memerhatikan pada pelayanan, meliputi: ketersediaan mamin sesuai menu, kecepatan merespon keinginan tamu, dan kebersihan.

Pada contoh pertama, tamu keburu kesal dan merasa tidak terlayani, membuatnya sebal kemudian enggan memesan lagi, yang pada gilirannya penyedia mamin kehilangan potensi penambahan omzet penjualan. 

Lebih parah lagi, jika tamu tidak mau kembali, kemudian cenderung menyiarkan keburukan pelayanan restoran tersebut kepada orang lain.

Contoh kedua, menunjukkan derajat pelayanan yang baik, sehingga pelanggan mendapat kegembiraan dan keinginan untuk kembali ke kedai tersebut, selain rasa kenyang yang diperoleh serta kelezatan makanan.

Hospitality Sebagai Kata Kunci

Kedua contoh tersebut menunjukkan pentingnya pelayanan tulus penuh keramahtamahan, atau hospitality, dalam usaha mamin dan industri pariwisata yang berhubungan dengan kenyamanan dan kepuasaan pelanggan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun