Ia sering bepergian dengan berbagai alasan yang membuatnya terdiam tanpa daya. Felicia memiliki seribu satu alasan yang tidak bisa Fergusso bantah.
Malam ini Felicia berdandan bak sosialita, memamerkan keelokan lekuk tubuh didekap rapat blouse katun sewarna kulitnya yang kuning langsat. Ia hendak menghadiri perayaan ulang tahun temannya di hotel mewah.
Fergusso merasa gagal menjadi kepala rumah tangga. Gagal menjadi suami yang mampu membimbing istri sah.
Fergusso telah gagal menjadi laki-laki!
Kegusarannya terpenjara, meninggalkan rasa sakit membukit di dada. Kegelisahannya memuncak, hilir-mudik tidak karuan di ruang tamu.
Untunglah, selama ini sahabat setia Fergusso selalu datang pada waktu-waktu ketiadaan Felicia. Senantiasa  meredam kegelisahan dan menemani dalam sepi dengan kecupan hangat menggelora yang selalu dirindukannya.
Sahabat lama dengan perhatian teramat lembut itu membiarkan saja kendaraannya berselimut dinginnya embun di halaman depan, sedan berwarna Luxor Beige.
Malam bersimpuh meleleh menuju subuh, wajah-wajah sendu penuh nafsu rebah pada sofa ungu. Dua jiwa melebur berbalut kepolosan sunyi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI