Menyiasati, kemudian mengkikis small money earner, dapat diperoleh penurunan waste (barang terbuang) sebesar 8-10 %. Tidak begitu besar, tetapi bagi perusahaan kuliner yang sebulan beromzet 500 - 600 juta pada saat itu, penurunan tersebut bernilai signifikan. Ditambah, terbentuknya mental pegawai yang tidak mau lagi melakukan penggerogotan yang menyebabkan "kebocoran" persisten.
Barangkali cara serupa bisa bermanfaat saat digunakan dalam usaha kuliner masa kini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!