Melayang, ringan dan terbang. Damai yang belum pernah Rizky rasakan sepanjang hidupnya. Seperti, entahlah, pokoknya sulit diterangkannya.
Tangan sepuh Kakeknya menjulur hendak menjemput tangan mungil Rizky.
Kemudian, Ayahnya segera mengulurkan tangan berototnya, merengkuh erat-erat tubuh Rizky. Bau keringat, bau tanah, bau solar, bau matahari menyelundup di benak Rizky.
Perasaan gembira yang menyembul tiba-tiba membuat jiwa Rizky sangat senang. Dirasakannya kehadiran Ayah yang dirindukannya selama ini.
"Ayah....?" Rizky tersenyum lirih, lemah tak berdaya meluapkan riang bergelombang. Ayahnya mengangguk dan memeluk rapat tubuh putranya itu seakan berjuang memindahkan seluruh hawa panas dari tubuh mungil itu ke tubuh kekarnya.
Akhirnya, putra tercintanya terlelap damai dalam rengkuhan rapat Ayahnya. Apapun akan dilakukannya demi kesembuhan anak bungsunya.
Pada hari minggu berikutnya, di halaman depan rumah, mengenakan topi merah penahan panas dari sang surya, Rizky bersorak gembira belajar menaiki sepeda mini warna biru impian, ditemani Ayahnya tercinta.
~~Selesai~~
Catatan:Â
)1. beko: backhoe/excavatorÂ
)2. damtrek: dumptruckÂ
)3. remot: remote controlÂ
)4. ora ilok: tidak pantasÂ
)5. le: panggilan kepada anak lelaki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H