Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rebly Bertekad Tidak Ingin Merepotkan Orang Lain Lagi!

10 Januari 2020   19:55 Diperbarui: 10 Januari 2020   20:05 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PublicDomainPictures dari Pixabay

Keadaan yang dialami Rebly sedemikian rumit, andai bisa diceritakan pasti kisahnya akan dipenuhi derai tangis. Pokoknya termehek-mehek seperti sinetron berjilid-jilid yang laris ditonton emak-emak masa kini.

Singkatnya, Rebly menumpang tinggal di rumat  sahabat masa sekolahnya yang saat ini tinggal sendiri. Bujangan?

Ya! Temannya itu, sebutlah namanya Rudolfo, hidup sendiri setelah ditinggal oleh istrinya yang minggat dengan pria lain. Mereka belum sempat dikaruniai anak.

Kejadian itu sudah lama, tetapi meninggalkan trauma yang mengakar, sehingga Rudolfo tidak hendak menikah lagi sampai sekarang.

Sedangkan Rebly, keadaannya tak lebih baik, menikah dua kali dan dua-duanya kandas. Anak semata-wayangnya tinggal dengan ibunya. Selain itu, Rebly pun sebatang kara.

Celakanya, menjelang usia senja, penyakit  berdatangan. Beberapa waktu lalu Rebly terkena serangan stroke.

Sampai saat ini Rebly masih kesulitan menggerakkan anggota badan, lemah pada bagian kanan tubuh membuat berjalannya nampak terseok-seok.

Selain memakai tongkat penopang, Rebly mesti didampingi orang lain jika akan pergi kemana-mana. Seperti berkunjung ke klinik fisioterapi, pemeriksaan rutin ke dokter spesialis, pengambilan obat, pengurusan surat rujukan dan lainnya.

Rebly tidak sanggup mengupah suster atau asisten untuk menemani jika bepergian. Tidak ada orang lain yang bisa diminta sebagai pendamping kecuali Rudolfo, satu-satunya sahabat karib yang dipunyai saat ini.

Hanya kepadanya, Rebly minta pertolongan untuk mendampingi. Untuk itu Rebly harus --dengan sangat-- minta tolong kepada Rudolfo, yang sepertinya, tidak begitu sensitif terhadap ketidak-berdayaannya.

Sudah tahu yang lemah adalah bagian kanan tubuhnya, malahan bagian kiri yang ia bantu tangani ketika Rebly mengalami kesulitan gerak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun