Sutinah mahir mengolah bahan-bahan makanan menjadi masakan disukanya, berbeda dengan Nyonya Kanjeng Ratu yang tidak pernah menyentuh dapur. Selain itu, ia juga gesit merapikan rumah induk. Untunglah urusan halaman luas dan pepohonan menjadi tugas Mang Kardi, tukang kebun yang pulang hari.
Paviliun di halaman belakang tersebut ditempati Sutinah dan putri satu-satunya.
Dilihatnya Sekar, putri satu-satunya, sedang asyik meramu perasan sirih, kunyit, temu kunci dan sedikit kencur dicampur dengan buah kepel hasil peraman.
"Eh...nduk, sedang membuat apa? Dan buat siapa?"
"Membuat ramuan khusus dari buah kepel untuk Sekar minum setiap hari," ujar gadis yang baru lepas dari masa remajanya.
Sutinah terkesiap, "Disuruh siapa?"
Sekar menjawab polos, "Ndoro Bayu....."
Darah berhenti mengaliri wajah pucat Sutinah yang serta-merta memucat.
~~Selesai~~
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI