Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Pengantar Tidur

1 Oktober 2019   08:00 Diperbarui: 1 Oktober 2019   09:00 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laptop lekas ditutupnya meninggalkan pekerjaan yang belum usai, bergegas menuju kamar tidur. Anak satu-satunya memanggilnya.

"Ayah akan bercerita tentang apa?"

Baskoro menghela nafas, "Ehm.....mengenai kehidupan burung, bagaimana?"

"Horeeee.....asyik...!" Cinta, putri berusia 4 tahun itu bersorak girang.

Kegembiraan tulus yang telah menjadi inspirasi bagi Baskoro untuk senantiasa produktif menghasilkan naskah yang akan dikirim ke koran. Keceriaan yang telah membanjiri ruang kosong di dada. Pekerjaan sebagai kontraktor ditinggalkannya. Sekarang, sebagai penulis cerpen ia lebih bebas menentukan waktu, dan mencurahkan perhatian kepada sang buah hati.

Baskoro dengan suara lembut menenangkan mulai bercerita kepada putri yang memiliki mata berkilauan, sedang memandangnya takjub.

###

Di suatu hutan yang damai hiduplah seekor burung gagak dengan riang gembira merdeka terbang ke sana kemari.

Sampai suatu ketika ia berhenti dan bertengger pada suatu dahan melihat seekor angsa di danau: "Betapa putih bulunya, sementara aku demikian hitam legam. Pastilah ia burung paling bagus".

Gagak menyampaikan isi hati kepada angsa, lalu dijawab: "Benar, tadinya aku merasa menjadi burung paling bahagia di hutan ini ketika kulihat seekor burung beo, yang memiliki dua warna. Aku rasa burung beo merupakan burung paling bahagia yang pernah diciptakan."

Sejurus kemudian, gagak terbang menemui burung beo. "Hidupku sangat bahagia, sampai suatu ketika kulihat burung merak yang berwarna-warni, sangat indah".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun