Mohon tunggu...
Budi Karmawan
Budi Karmawan Mohon Tunggu... -

Dokter Gigi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Insentif Berkeadilan, Solusi Peningkatan Mutu Layanan BPJS

26 Juni 2014   16:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:48 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di Puskesmas yang dokternya sering menghilang dan lebih banyak perawat yang bekerja seharusnya perawat mendapatkan insentif lebih besar.

Pemda dan Dinas Kesehatan tidak berhak menahan anggaran kapitasi untuk Puskesmas.

Para pekerja RS di front terdepan dalam menangani pasien seharusnya mendapat insentif lebih besar dari direktur atau jajaran manajemen.

Faktor geografis juga harus dipertimbangkan. Contoh :

Teman-teman tenaga kesehatan di Jakarta yang bersimbah peluh setiap hari menangani ribuan pasien seharusnya mendapatkan insentif lebih dibandingkan para tenaga kesehatan di Papua yang jumlah pasiennya hanya 50-100 orang per hari karena memang kendala akses mencapai faskes yang jauh.

RS pun begitu. Contoh :

Untuk RS Swasta seharusnya ditetapkan tarif INA-CBGs yang lebih tinggi karena biaya operasional mereka seperti gaji karyawan tidak dibantu pemerintah seperti halnya RS Pemerintah.

RS Pemerintah pun harus berbeda antara BLU yang sebagian dana operasionalnya harus mencari sendiri, dengan RSUD yang biaya operasionalnya masih sepenuhnya dibiayai Pemda.

Intinya segala kebijakan yang diambil harus memenuhi prinsip keadilan bagi semua pihak, baik masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan, maupun para penyedia jasa pelayanan kesehatan.

JKN dengan BPJSnya harus jalan terus. Kita dukung untuk menuju perbaikan di masa depan yang lebih baik sesuai harapan semua pejuang kesehatan di Indonesia dalam mempersembahkan pelayanan kesehatan bagi rakyat Indonesia yang efektif, efisien, bermutu dan tidak diskriminatif.

Satu hal lagi yang perlu dipikirkan bersama adalah tentang masalah anggaran untuk investasi. INA-CBGs jelas tidak mencakup anggaran untuk investasi. Seperti kita ketahui, biaya investasi untuk pengadaan alat medis dengan teknologi terkini sangat mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun