Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Memahami Kompleksitas Emosi Remaja dengan Segala Dinamikanya

6 Juli 2023   23:56 Diperbarui: 7 Juli 2023   00:06 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Remaja usia dimana sosok anak tumbuh dalam proses mencari jati dirinya.

Luapan emosi usia remaja yang berlebih terkadang tidak terkendali membuat orang-orang terdekat merasa aneh melihatnya.

Terkadang energi lebih yang dimiliki tidak terakomodir dengan baik maka pelampiasan negatif akan menjadi cara anak mengekspresikan dirinya.

Pacaran dan tertarik terhadap Lawan jenis akan mempengaruhi emosi anak disini proses pendewasaan terjadi anak mulai menggunakan perasaan dalam mengambil keputusan.

Namun perilaku remaja yang cenderung bertindak tanpa memikirkan resiko dampak dari apa yang dilakukan maka usia remaja rentan melakukan tindakan berbahaya dan menakutkan.

Tawuran, minum-minuman keras, mencoba hal-hal negatif menjadi cara yang salah dalam meluapkan emosi dalam diri para remaja jika perhatian orang tua tidak bisa mengawasi anak dalam pergaulannya.

Pada dasarnya semua anak terlahir baik namun pembentukan karakter terjadi dari berbagai faktor seperti lingkungan  dimana anak dibesarkan dan bagaimana diri mereka di berlakukan.

Kedua hal tersebut memberikan pengaruh penting terhadap tingkah laku anak, mereka berbuat dari apa yang mereka lihat dan rasakan.

Ditambah lagi usia remaja menjadi usia yang rentan terhadap tindakan kejahatan karena anak berfikirnya sekali saja tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya.

Pentingnya memahami kompleksitas emosi anak dan dinamikanya menjadi pemahaman yang harus dipelajari setiap orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun