Remaja usia dimana sosok anak tumbuh dalam proses mencari jati dirinya.
Luapan emosi usia remaja yang berlebih terkadang tidak terkendali membuat orang-orang terdekat merasa aneh melihatnya.
Terkadang energi lebih yang dimiliki tidak terakomodir dengan baik maka pelampiasan negatif akan menjadi cara anak mengekspresikan dirinya.
Pacaran dan tertarik terhadap Lawan jenis akan mempengaruhi emosi anak disini proses pendewasaan terjadi anak mulai menggunakan perasaan dalam mengambil keputusan.
Namun perilaku remaja yang cenderung bertindak tanpa memikirkan resiko dampak dari apa yang dilakukan maka usia remaja rentan melakukan tindakan berbahaya dan menakutkan.
Tawuran, minum-minuman keras, mencoba hal-hal negatif menjadi cara yang salah dalam meluapkan emosi dalam diri para remaja jika perhatian orang tua tidak bisa mengawasi anak dalam pergaulannya.
Pada dasarnya semua anak terlahir baik namun pembentukan karakter terjadi dari berbagai faktor seperti lingkungan  dimana anak dibesarkan dan bagaimana diri mereka di berlakukan.
Kedua hal tersebut memberikan pengaruh penting terhadap tingkah laku anak, mereka berbuat dari apa yang mereka lihat dan rasakan.
Ditambah lagi usia remaja menjadi usia yang rentan terhadap tindakan kejahatan karena anak berfikirnya sekali saja tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya.
Pentingnya memahami kompleksitas emosi anak dan dinamikanya menjadi pemahaman yang harus dipelajari setiap orang tua.