Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Surat untuk Kampung Halaman, 5 Persoalan di Kotapinang Perlu Perbaikan

30 April 2023   21:58 Diperbarui: 30 April 2023   22:12 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kecamatan Kotapinang sejak tahun 2008 dijadikan sebagai Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Pergeseran makna sosial pelan-pelan mulai terjadi sebagai Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan kecamatan Kotapinang menjadi cerminan bagaimana Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini secara keseluruhan.

Berjuta harapan dan berbagai kemajuan menjadi impian setiap orang di kala itu, dari segi pembangunan infrastruktur dan perbaikan kualitas hidup manusia menjadi dua hal yang terus di dengungkan untuk diadakan perubahan.

Berbagai pembangunan memang terjadi dan menambah jumlah bangunan yang ada di daerah Kecamatan Kotapinang namun ketimpangan juga terjadi di berbagai pembangunan yang dilakukan.

Ada beberapa kejanggalan yang terjadi melihat pembangunan serta penataan yang dilakukan di kampung halaman tercinta yang seolah-olah seperti tidak memiliki analisis sebelum dilaksanakan sebuah pembangunan daerah.

Saat bulan ramadan dan lebaran tahun ini bagi para perantau yang pulang kampung kita bisa melihat ada beberapa kejanggalan yang sepertinya menjadi persoalan bersama namun tidak bisa di selesaikan sejak dahulu kala.

1. Pasar Pagi butuh penataan

Saat bulan ramadan dan menjelang lebaran kemarin pasar inpres Kotapinang sebagai pusat jual beli masyarakat di kecamatan Kotapinang sangat memprihatinkan.

Dimana becek dan tidak memiliki drainase yang baik sehingga memunculkan kesan kumuh dan tidak tertata dengan baik.

Pusat perniagaan yang perputaran uang mencapai milyaran rupiah tidak sebanding dengan fakta di lapangan layaknya tempat kumuh tinggalnya para orang-orang susah yang menyedihkan.

Semoga ada langkah berani untuk menata pasar inpres yang sebenarnya persoalannya simpel dan sederhana, memaksimalkan tempat yang ada dan penataan drainase serta para pedagang menjadi kunci perbaikan yang harus dilakukan.

Semoga di masa yang akan datang penataan memang dilakukan sehingga pasar pagi Kotapinang terlihat lebih rapi dan menyenangkan bagi para pembeli dan pedagang.

2. Pembangunan sekolah tidak merata

Kotapinang sebagai pusat ibukota kabupaten Labuhanbatu Selatan mendapatkan berbagai pembangunan pendukung sebuah pemerintahan Kabupaten.

Dampaknya sebanyak tiga sekolah dasar berada satu areal padahal pemerataan fasilitas pendidikan seharusnya menepatkan sekolah-sekolah ke titik strategis untuk di jangkau peserta didik.

Menumpuk tiga sekolah dalam satu wilayah memberikan kesan tidak adanya perencanaan pembangunan namun nasi sudah menjadi bubur kiranya dimasa yang akan datang hal seperti ini menjadi perhatian.

3. Narkoba Merajalela

Sudah menjadi rahasia umum peredaran narkoba di Kotapinang sangat mengkhawatirkan bahkan kehilangan nyawa harta dan keluarga sudah dialami masyakarat Kotapinang akibat narkoba namun tidak juga menjadi pembelajaran.

Begitu laris manisnya berbisnis narkoba jenis sabu sampai-sampai akal sehat tidak berfungsi bagi mereka yang mengkonsumsinya.

Semoga ada kebijakan nyata bukan sekedar jargon atau ucapan saja, harus ada program satu bulan Kotapinang bebas narkoba atau lebih luas lagi Labuhanbatu Selatan bebas narkoba.

4. Pengemis dan orang gila terus bertambah

Cermin kesejahteraan sebuah daerah bisa dilihat dari keberadaan pengemis dan orang yang tidak waras di daerah tersebut.

Samakin banyak jumlah kedua hal tersebut maka bisa dipastikan daerah itu tertinggal dan miskin.

Sangat memprihatinkan Ibukota kabupaten sering kita lihat berkeliaran orang gila dan para pengemis, kiranya pihak berwenang mendata sekaligus membuat kebijakan terhadap persoalan ini.

5. Tidak memiliki Ikon daerah

Kotapinang dulunya memiliki karikatur buah pinang raksasa yang berada di depan pendopo Kotapinang sekarang aula SBBK.

Setiap orang yang melintas zaman dulu akan singgah dan berfoto di pinang tersebut karena memunculkan keunikan tersendiri.

Saat ini kita tidak melihat ikon daerah yang menjadi ciri khas Kotapinang sebagai ibukota kabupaten Labuhanbatu Selatan

Bahkan sekedar tulisan neon box yang lazim kita lihat saat memasuki daerah lain seperti kabupaten tetangga dapat kita lihat seperti "selamat datang di rantau prapat kota idaman" ibukota Labuhan Batu, selamat datang di kota salak Padang Sidempuan.

Anda memasuki Kotapinang kita tidak melihat tulisan yang memberikan rasa bangga dan ikon daerah namun  belakangan yang muncul berbagai tulisan "Korupsi Merajalela di Kabupaten Labuhanbatu Selatan".

Semoga kedepannya Kotapinang mengadakan perbaikan dengan melibatkan para sarjana landscape dan juga memunculkan ikon daerah sehingga melihat Kotapinang muncul sebuah kesan dan ciri khas ikon daerah.

Penataan kawasan pusat Kotapinang yang terlihat semerawut memberikan kesan negatif para pelintas saat mudik.

***

Persoalan diatas hanya mewakili dari begitu banyaknya persoalan yang ada di Kecamatan Kotapinang.

Harapan demi harapan tidak akan pernah berhenti kami panjatkan kepada Tuhan semoga kampung halaman tercinta mempunyai jalan untuk terus diperbaiki.

Kesulitan akan bisa diatasi jika ada kemauan dan segala perubahan besar akan terjadi dimulai dari hal terkecil terlebih dahulu.

Kotapinang kampung halaman tiada harapan terindah selain melihat Kotapinang semakin maju dan rakyatnya bahagia.

Semoga pemerintah mempunyai terobosan untuk membenahi Kotapinang sebagai Ibukota kabupaten Labuhan Batu Selatan.

Jika Ibunya baik maka anak-anaknya juga baik, jika ibukota daerahnya bagus maka seluruh kabupaten akan terlihat bagus.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun