Semoga ada langkah berani untuk menata pasar inpres yang sebenarnya persoalannya simpel dan sederhana, memaksimalkan tempat yang ada dan penataan drainase serta para pedagang menjadi kunci perbaikan yang harus dilakukan.
Semoga di masa yang akan datang penataan memang dilakukan sehingga pasar pagi Kotapinang terlihat lebih rapi dan menyenangkan bagi para pembeli dan pedagang.
2. Pembangunan sekolah tidak merata
Kotapinang sebagai pusat ibukota kabupaten Labuhanbatu Selatan mendapatkan berbagai pembangunan pendukung sebuah pemerintahan Kabupaten.
Dampaknya sebanyak tiga sekolah dasar berada satu areal padahal pemerataan fasilitas pendidikan seharusnya menepatkan sekolah-sekolah ke titik strategis untuk di jangkau peserta didik.
Menumpuk tiga sekolah dalam satu wilayah memberikan kesan tidak adanya perencanaan pembangunan namun nasi sudah menjadi bubur kiranya dimasa yang akan datang hal seperti ini menjadi perhatian.
3. Narkoba Merajalela
Sudah menjadi rahasia umum peredaran narkoba di Kotapinang sangat mengkhawatirkan bahkan kehilangan nyawa harta dan keluarga sudah dialami masyakarat Kotapinang akibat narkoba namun tidak juga menjadi pembelajaran.
Begitu laris manisnya berbisnis narkoba jenis sabu sampai-sampai akal sehat tidak berfungsi bagi mereka yang mengkonsumsinya.
Semoga ada kebijakan nyata bukan sekedar jargon atau ucapan saja, harus ada program satu bulan Kotapinang bebas narkoba atau lebih luas lagi Labuhanbatu Selatan bebas narkoba.
4. Pengemis dan orang gila terus bertambah