Permainan ini awalnya bertujuan untuk membangunkan sahur saat bulan ramadan, sehingga setiap rumah yang ada anak kecilnya pasti ada meriam bambu dirumahnya.
Bunyi meriam bambu yang bersahut-sahutan menjadi hiburan tersendiri dan setiap pemain meriam bambu akan berusaha memberikan suara yang kuat pada meriam yang dimiliki untuk memberikan kebanggaan tersendiri.
Tradisi dahulu di zaman saya masih duduk di bangku SD saat ini sudah mulai hilang bahkan punah, digantikan dengan meriam dari kaleng susu yang lebih kekinian dan memiliki suara yang menggelegar.
Indahnya diwaktu sahur kala itu, karena begitu ramai dengan dentuman meriam bambu yang membangunkan orang untuk sahur kala itu.
2. Mandi Ke sungai
Di sekitar tempat saya tinggal dulu terdapat rawa yang membentuk danau dimana kami sering menyebut daerah tersebut sungai PD, singkatan dari sungai panas dingin.
Keunikan sungai ini dimana airnya di permukaan terasa hangat di bawahnya terasa dingin, sehingga di kala itu sungai ini sangat terkenal dengan sebutan sungai PD.
Saat bulan ramadan memiliki keseruan mandi di sungai tersebut, biasanya muai jam 10 pagi sampai masuk waktu Zuhur dan sore hari juga akan banyak anak-anak dan orang tua yang mandi di sungai tersebut.
Sungai ini juga memberikan manfaat kepada orang sekitar untuk latihan berenang sehingga setiap anak yang ingin mencoba masuk TNI atau Polri maka latihan renang bisa dilakukan di sungai ini.
Namun saat ini akibat pembangunan dan pengembangan lahan perkebunan sawit sungai ini mengalami pendangkalan dan bahkan saat ini tidak ada terlihat lagi bentuk sungai yang dulunya luas kini tersisa hanya aliran air berbentuk parit saja.
Hilang sudah kebiasaan ramadan yang dulu kami lakukan mandi di sungai PD saat bulan ramadan.