Padahal jelas didalam Islam diajarkan syarat menikah itu mudah, adanya kedua mempelai, adanya wali, ada saksi dan mahar makan sah sebuah pernikahan.
Tidak memakan biaya yang mahal, perubahan makna pesta pernikahan menjadikan banyak orang memikirkan sebuah pernikahan butuh dana yang lumayan. Dampak negatifnya orang malas menikah memunculkan perzinahan.
***
Maka mari kita mengembalikan makna awal sebuah pesta pernikahan sehingga kita tidak terjebak dalam sebuah kebiasaan yang salah.
Pesta pernikahan tidak menjadi sebuah paksaan tapi jika mampu boleh dilaksanakan dengan kewajaran tanpa berlebih-lebihan. Jika ingin membantu orang yang ingin melaksanakan pesta pernikahan sebaiknya diberikan jauh hari sebelum pesta dilakukan.
Sehingga saat pesta tidak memunculkan kebiasaan tamu undangan harus menyiapkan amplop sebagai bingkisan.
Parahnya lagi terkadang ada tamu undangan yang datang di kemudian hari setelah pesta dilakukan hanya untuk menyampaikan amplop sebagai bingkisan.
Mari kita kembalikan makna sebuah pesta pernikahan sesuai kaidah yang ditentukan tidak berlebih-lebihan apalagi memberatkan.
Pada puncaknya kehadiran para undangan tulus untuk memberikan doa agar kedua mempelai menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah selamat dunia akhirat.
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI