Undangan untuk menghadiri pesta pernikahan belakangan begitu ramai ibarat kata seseorang lagi musim pernikahan.
Terkadang saru hari terjadwal lebih dari satu pesta pernikahan yang harus dihadiri untuk melakukan prosesi undangan.
Mendapat undangan bagi kita sebenarnya suatu hal yang menyenangkan karena terbesit dipikiran kita pesta akan banyak makanan yang tersedia.
Namun mendapat undangan tidak sesederhana yang kita bayangkan kita mendapat undangan pernikahan baik keluarga, teman, maupun tetangga akan membuat kita berfikir apa kado atau bingkisan yang kita berikan.
Dapat kita bayangkan betapa pusingnya kita mendapat undangan dengan waktu yang bersamaan, maka bersiaplah pusing berapa anggaran yang akan dikeluarkan.
Inilah yang menjadi dilema bagi kita hadir di undangan bersiap menambah anggaran pengeluaran tidak hadir merasa tidak enak dengan yang sudah mengundang.
Pergeseran makna sudah terjadi dimana sebagian pesta pernikahan menjadi sarana untuk mendapatkan keuntungan.
Terkadang kita miris melihat sebagian orang dalam mengadakan pesta pernikahan mengharapkan agar para undangan memberikan bingkisan.
Para undangan yang hadir terkadang tidak mau direpotkan untuk menyiapkan kado atau bingkisan maka sebagian orang dalam menghadiri undangan mengambil cara sederhana yaitu dengan memberikan amplop yang berisikan uang.
Hal inilah yang terkadang mulai mengikis makna dari tujuan pesta baik pernikahan maupun pesta lainnya.