Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Buta Aksara Masih Tinggi di Indonesia, Apa yang Mesti Dilakukan?

5 Februari 2023   20:54 Diperbarui: 7 Februari 2023   16:33 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang relawan dari Komunitas Tanah Ombak sedang mengajar membaca kepada anak-anak di kawasan Sebrang Pabayan, tepi Sungai Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Minggu (16/7/2017). (KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH)

Buta aksara masih terdapat diantara warga negara Indonesia, kemampuan membaca yang menjadi hal mendasar ternyata masih ada usia dewasa yang tidak bisa melakukannya.

Di tengah-tengah kita masih disibukkan mengejar ketertinggalan di bidang kemampuan literasi ternyata hal yang paling utama dalam kemampuan literasi masih ada terdapat yang belum bisa melakukannya.

Buta aksara masih begitu besar di negeri ini, menurut hasil survei sosial ekonomi yang dilakukan pemerintah masih ada 1.56 % atau sekitar 2,7 juta orang yang masih buta aksara di Indonesia.

Tidak sekolah akibat faktor ekonomi menjadi alasan paling mendasar munculnya kasus buta aksara di tengah-tengah masyarakat.

Begitu banyak program yang dimunculkan namun tidak serta merta membuat persentase buta aksara berada diangka nol.

Lantas apa solusi yang bisa dilakukan agar buta aksara di negeri ini hilang dan kemampuan membaca masyarakat bisa dilakukan setiap orang.

5 tahapan berikut bisa dilakukan pemerintah agar buta aksara bisa diberantas dan Indonesia bebas dari penderita buta aksara.

1. Pendataan Akurat 

Data pasti penderita buta aksara harus jelas dan pasti, sebaiknya pemerintah unit terkecil dari tingkat RT hingga ke atasnya melaporkan jumlah orang yang tidak mampu membaca. Jangan ada lagi data fiktif apalagi yang tidak terdata.

Memang mendata orang yang buta aksara begitu sulit karena masih ada anggapan buta aksara itu aib.

Kelihaian perangkat daerah untuk bisa mendata orang-orang yang buta aksara sangat diperlukan. Akuratnya data menjadi langkah awal untuk betul-betul menjadikan buta aksara hilang di negeri ini.

Gambar ilustrasi sumber gambar kabar24.com
Gambar ilustrasi sumber gambar kabar24.com

2. Program Terukur

Setelah akuratnya data maka selanjutnya pemerintah harus membuat program khusus yang menjadi aksi untuk pemberantasan buta aksara.

Persiapan dana, siapa yang bertanggung jawab, serta bagaimana SOP kegiatan jelas di konsep.

Misalnya Tahun 2024 indonesia bebas buta aksara. Cukup satu tahun dan harus ada evaluasi yang ketat setiap program yang dijalankan. 

Setiap Minggu hingga setiap bulan pemeriksaan dilakukan terhadap peserta program buta aksara sampai betul-betul pada akhirnya semua orang yang tidak mampu membaca bisa membaca.

Yang paling penting program ini tidak boleh lewat dari satu tahun dan betul-betul dilaksanakan sesuai dengan program yang direncanakan.

3. Dilakukan Secara Gotong Royong

Akuratnya data buta aksara dan dianjurkan dengan program yang terukur berikutnya gotong royong untuk pelaksanaan pemberantasan buta aksara harus dilakukan.

Mengajak seluruh elemen terkait untuk sumbangsih dalam program ini, misalnya mengajak para komunitas yang sudah melaksanakan program pemberantasan buta aksara untuk bergabung. 

Begitu juga siswa SMA dan para mahasiswa bisa diajak untuk berpartisipasi.

Mungkin gerakan massal bisa dilakukan misalnya para mahasiswa salah satu praktik kuliahnya mengikuti program ini, begitu juga siswa SMA bisa dilibatkan sebagai tugas kelompok belajar bahasa Indonesia. Ini akan menarik dan tentunya akan mempercepat pemberantasan buta aksara.

4. Adanya Regulasi dari Pemerintah

Payung hukum dari pemerintah penting sekali dibuat sehingga siapapun yang terlibat akan merasa nyaman untuk berpartisipasi.

Baik pengunaan dana, pelaksanaan kegiatan di lapangan ke semuanya itu butuh perlindungan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan di mana niat mulia berakhir luka.

Sering terjadi kita lihat program pemerintah salah gunakan dari segelintir orang untuk meraih keuntungan pribadi. Maka regulasi menjadi salah satu langkah untuk mencegah hal tersebut dilakukan.

5. Perbanyak Praktik Kurangi Teori

Dalam mengentaskan buta aksara dibutuhkan aksi nyata bukan sekadar rapat-rapat yang terkadang tidak berdampak terhadap esensi program yang akan dilaksanakan.

Sudah menjadi rahasia di negeri ini jika ada program dana tersedot untuk biaya pelatihan dan rapat yang ujungnya setelah berakhirnya program hal utama tidak tersentuh sehingga gagal total.

Maka jika ingin berhasilnya program ini maka praktik kegiatan mengajar langsung kepada para penderita buta aksara lebih penting daripada teori hebat yang diciptakan tapi tidak direalisasikan.

***

Mungkin ulasan di atas bisa menjadi salah satu cara untuk mengentaskan buta aksara di negeri ini.

Orang-orang yang buta aksara sangat menderita dan sangat berdosa kita tidak peduli apalagi menghina mereka.

Semoga pemerintah mampu memenuhi hak-hak warga negara salah satunya mampu membaca sebagai dasar untuk berkomunikasi dalam bentuk apapun.

Indonesia bebas buta aksara bukan sekadar wacana dan slogan kalau kita peduli dan ikut berpartisipasi indonesia bebas buta aksara bukan sekadar mimpi.

Salam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun