Dari berbagai even kejuaraan bulutangkis kelompok umur yang tersebar di tanah air memberikan stok melimpah calon pemain andal yang siap di bina.
Pemain junior yang telah di rekrut akan mendapatkan pelatihan dan kompetisi yang teratur sehingga atlet potensial sudah terpantau sejak dini sehingga atlet yang ingin di bina mendapatkan pelatihan yang benar sejak usia belia.
Atlet yang potensial akan di bina di Pelatihan Nasional atau pelatnas setiap pemain akan mengikuti proses pembinaan dengan sistem promosi degradasi.Â
Sehingga setiap masa kita memiliki pemain juara, dimulai dari era Rudi Hartono, Taufik Hidayat dan begitu banyak pemain bulutangkis nasional lainnya lahir dari pembinaan Berjenjang yang cukup baik.
2. Pelatihan yang konsistenÂ
Setiap atlet bulutangkis akan mendapatkan pelatihan yang konsisten di mulai dari sejak usia dini sampai tingkat profesional akan terus berlatih secara konsisten.
Untuk menjaga kualitas atlet maka latihan rutin akan terus dilakukan setiap pemain.
Jika pemain junior mungkin akan berlatih 3 kali seminggu berbeda dengan para pemain pro yang akan berlatih rutin setiap hari apalagi dalam persiapan menghadapi sebuah even kejuaraan.
Klub bulu tangkis memiliki sentra pembinaan atlet sendiri, kita mungkin tidak asing dengan klub bulutangkis Djarum yang terkenal sejak dahulu mengorbitkan para pemain junior ke tingkat nasional.
Kolaborasi yang baik antara pelatihan di klub dan pelatnas memberikan kemudahan menemukan pemain yang siap pakai dalam mengikuti berbagai even kejuaraan.
Pelatihan yang konsisten menjaga ritme permainan serta memberikan klimaks puncak kondisi permainan pemain saat kejuaraan maka gelar-gelar juara akan didapatkan para pemain bulu tangkis tanah air.