Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Penggerak Jangan Layu Sebelum Berkembang

22 Januari 2023   19:52 Diperbarui: 24 Januari 2023   20:15 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru penggerak yang digadang-gadang menjadi lokomotif perubahan kualitas pendidikan negeri ini kiranya terus dikembangkan dan diperbaiki segala kelemahannya.

Proses yang begitu selektif dalam pemilihan guru-guru yang layak menjadi guru penggerak memberikan harapan program ini menjadi jawaban atas peningkatan kualitas pendidikan.

Guru yang sudah mengikuti program guru penggerak akan merasakan bagaimana begitu sulitnya menembus lolos menjadi kandidat calon guru penggerak.

Seleksi tertulis dimulai melengkapi berkas, membuat essai, dan praktek mengajar menjadi seleksi awal program seleksi guru penggerak.

Selanjutnya jika sudah lulus tahapan pertama maka seleksi wawancara menjadi seleksi terkahir untuk bisa dinyatakan lolos sebagai calon guru Penggerak.

Setelah lulus menjadi guru penggerak lantas apa yang bisa dilakukan oleh guru penggerak agar tidak layu sebelum berkembang?

Adapun yang bisa dilakukan para guru penggerak agar terus terjaga apa yang sudah di pelajari dan bisa di implementasikan di sekolah saat guru mengajar di sekolahnya masing-masing.

1. Mulai dari Diri Sendiri 

Perubahan sebuah institusi pendidikan dalam hal peningkatan kualitas pendidikan dimulai dari diri pribadi guru penggerak itu sendiri.

untuk sebuah perubahan besar itu dimulai dari hal terkecil begitu juga perubahan suatu proses pendidikan menuju ke arah yang lebih baik itu dimulai dari diri sendiri.

terus belajar dan melakukan perubahan-perubahan dalam setiap pembelajaran dan bersosialisasi dalam lingkungan sekolah akan memberikan dampak positif dalam perubahan nyata peningkatan kualitas pendidikan.

2. Terus Kembangkan Potensi Diri

Setiap guru penggerak bertanggung jawab untuk peningkatan kompetensi dirinya termasuk mengembangkan potensi diri.

Potensi pada diri guru penggerak harus terus dikembangkan yang sudah ada dipertahankan yang belum kelihatan agar terus di asah dan mencoba hal baru agar muncul kemampuan baru dalam diri guru penggerak.

Sebagai guru penggerak potensi diri kita harus terus kita explore agar menjadi branding yang baik bagi diri kita.

Mengembangkan potensi diri juga dengan terus mengikuti berbagai pelatihan seperti pelatihan yang terdapat di akun merdeka belajar id. Yang menyediakan berbagai kebutuhan kita sebagai guru.

Begitu juga pelatihan-pelatihan online dan pelatihan kemampuan lainnya harus terus kita lakukan secara konsisten agar meningkatkan kompetensi diri kita pribadi yang bermanfaat untuk lingkungan dan yang utama anak didik kita mengalami peningkatan kualitas pembelajaran.

3. Atasi Lingkungan Jangan Baperan.

Mengatasi lingkungan begitu penting untuk setiap program yang kita lakukan terlebih sebagai guru penggerak.

Terkadang dukungan kawan-kawan sebagai rekan guru yang kita harapkan ternyata cibiran yang kita dapatkan.

Sebagai seorang guru penggerak yang sudah di tempat dalam pelatihan mengatasi lingkungan itu penting agar kita terus fokus dengan program yang kita kembangkan.

Jangan baperan atau terlalu sensitif dengan omongan negatif orang lain apalagi sesama rekan kerja yang tidak mendukung program kita.

Terus saja berbuat karena intan dan batu biasa itu tidak sama sehingga ada proses yang memisahkannya. 

Guru penggerak akan menjadi lebih baik jika mampu mengatasi lingkungan dengan tidak baperan dengan ucapan negatif para rekan maupun peserta didik yang sulit diajak berkembang.

4. Aktif di Komunitas  

Selanjutnya agar guru penggerak  tidak layu sebelum berkembang hendaknya aktif dalam komunitas yang satu frekuensi tentunya alumni guru penggerak biasanya memiliki kegiatan rutin untuk terus menjaga komunikasi dan silaturahmi.

Aktif untuk terus mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan bisa menjadi langkah untuk terus menjaga kualitas kita sebagai guru penggerak.

Jangan punya pemikiran setelah selesai pendidikan guru penggerak usai sudah pertemuan dan komunikasi dengan rekan sejawat kita.

5. Stop Kompetisi Utamakan Kolaborasi

Dalam kegiatan apapun sesama guru jangan ada lagi kebudayaan lama yang terus kita pelihara yaitu kompetisi atau bersaing.

Lebih mengedepankan kolaborasi jauh lebih penting untuk membangun kondusifitas dari sebuah institusi. 

Kolaborasi dengan sesama rekan sejawat menjadi sebuah keharusan karena untuk meningkatkan kualitas pendidikan di butuhkan kerjasama dan kolaborasi bersama untuk menemukan formula yang tepat mencerdaskan anak didik.

Kebudayaan lama harus kita kikis jangan ada lagi anggapan teman kerja adalah saingan kita tetapi teman kerja adalah rekan kita untuk bersama-sama memajukan dunia pendidikan.

Masalah rezeki itu serahkan kepada Tuhan jika kita mendapat keberuntungan dalam jabatan bersyukur namun jika mendapat ujian banyak-banyak bersabar.

***

Semoga guru penggerak menjadi garda terdepan perubahan pendidikan kearah yang lebih baik. Butuh waktu dan proses untuk menjadikan perubahan itu menjadi nyata tidak seperti semudah membalikkan telapak tangan.

Semangat terus guru penggerak jangan pernah patah semangat apalagi layu sebelum berkembang.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun