Jangan baperan atau terlalu sensitif dengan omongan negatif orang lain apalagi sesama rekan kerja yang tidak mendukung program kita.
Terus saja berbuat karena intan dan batu biasa itu tidak sama sehingga ada proses yang memisahkannya.Â
Guru penggerak akan menjadi lebih baik jika mampu mengatasi lingkungan dengan tidak baperan dengan ucapan negatif para rekan maupun peserta didik yang sulit diajak berkembang.
4. Aktif di Komunitas Â
Selanjutnya agar guru penggerak  tidak layu sebelum berkembang hendaknya aktif dalam komunitas yang satu frekuensi tentunya alumni guru penggerak biasanya memiliki kegiatan rutin untuk terus menjaga komunikasi dan silaturahmi.
Aktif untuk terus mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan bisa menjadi langkah untuk terus menjaga kualitas kita sebagai guru penggerak.
Jangan punya pemikiran setelah selesai pendidikan guru penggerak usai sudah pertemuan dan komunikasi dengan rekan sejawat kita.
5. Stop Kompetisi Utamakan Kolaborasi
Dalam kegiatan apapun sesama guru jangan ada lagi kebudayaan lama yang terus kita pelihara yaitu kompetisi atau bersaing.
Lebih mengedepankan kolaborasi jauh lebih penting untuk membangun kondusifitas dari sebuah institusi.Â
Kolaborasi dengan sesama rekan sejawat menjadi sebuah keharusan karena untuk meningkatkan kualitas pendidikan di butuhkan kerjasama dan kolaborasi bersama untuk menemukan formula yang tepat mencerdaskan anak didik.