Jika sudah sesuai mari lihat fakta di lapangan sesuai tidak apa yang disampaikan dan diberitakan, ini menjadi referensi untuk memberikan penilaian terhadap keberhasilan kinerja para politisi yang dihasilkan dalam pemilu.
4. Stop Fanatisme Buta
Saat ini begitu banyak masyarakat yang begitu melekat menjadi simpatisan partai politik tertentu secara turun temurun, bahkan terkadang fanatisme tersebut melebihi kecintaan terhadap agama yang dianut.
Mari saatnya untuk cerdas berliterasi politik, cinta boleh tapi logika juga harus ditanamkan dalam hati kita. Memilih partai tertentu sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi itu menjadi hak pribadi.
Namun jika sudah memberikan kepercayaan sepenuhnya hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang kita harapkan mungkin berpikir ulang harus dilakukan dalam memilih partai tersebut.
Ingat partai berfungsi menampung aspirasi masyarakat dengan tujuan tercapainya kemakmuran rakyat, jika gagal dan kondisi kita tidak berubah dari saat pertama mendukung dan Sampai saat ini berarti kita berada dilingkungan yang salah untuk bernaung dalam panggung politik.
Mari cerdas jangan hanya sekedar jadi ujung tombak yang dialamatkan para politisi untuk mendapatkan jabatan, atas nama rakyat dan membeli suara dengan harga murah kita menjadi sengsara berkepanjangan.
Stop Fanatisme Buta kesejahteraan kita menjadi ukuran keberhasilan sebuah partai yang kita naungi, berani ambil sikap jangan terlambat karena waktu terus berjalan.
5. Saatnya yang Muda Ikut Berpolitik
Sering kita mendengar ungkapan jangan pernah terjun kepolitik karena itu dunia hitam dan penuh trik kotor untuk saling menjatuhkan.
Politik tidak mengenal kawan dan lawan yang ada kepentingan, jika sama kepentingan maka bisa sejalan jika berbeda maka saling berlawanan.