Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak Memasuki Usia Pubertas, Jadilah Orangtua yang Berkualitas

13 Agustus 2021   22:46 Diperbarui: 13 Agustus 2021   22:54 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(ilustrasi gambar sumber: detik.com)

Remaja usia pubertas perlu pengawasan jangan asal dilepas sebagai orang tua kita wajib mempelajari perubahan perilaku anak memasuki usia pubertas.

Masa Pubertas masa dimana seorang anak dalam masa mencari jari dirinya. Petualangan dalam hidup baru terbuka dan dimulai dimasa pubertas.

Pubertas merupakan suatu tahap perkembangan seorang anak menjadi dewasa secara seksual. Pada perempuan, pubertas terjadi pada rentang usia 1014 tahun. Sementara pada laki-laki, pubertas terjadi pada kisaran usia 1216 tahun.

Jika dilihat dari rentang usia anak pada masa puberitas perlu mendapatkan perhatian khusus orang tua. Jika anak tidak diperhatikan diusia ini bisa rawan terjadinya kenakalan remaja.

Dimasa pubertas seorang anak akan selalu ingin mencoba hal-hal baru. Jika orang tua lengah seorang anak bisa saja mencoba sesuatu yang negatif yang dampaknya akan merugikan dirinya sendiri dan orang tuanya.

Perilaku negatif seperti merokok, narkoba, dan sex bebas akan dilakukan anak dimasa Pubertas jika tidak mendapat perhatian orang tua.

Banyak cara agar anak usia Pubertas terbebas dari perilaku negatif misalnya memberikan anak pengetahuan agama yang baik, mana yang dilarang dan mana yang boleh dilakukan sesuai tuntunan agama harus jelas diketahui anak.

Menyibukkan anak dengan kegiatan positif juga harus dilakukan karena dorongan kuat ingin mengetahui segalanya akan sedikit terbendung dan tercurahkan jika seorang anak usia pubertas memiliki kegiatan positif.

Banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan anak, seperti ikut klub olah raga seperti  sepak bola, karate, basket dan lain sebagainya.

Kegiatan seni juga positif dilakukan anak usia pubertas, jika mendapat pengawasan dan dukungan orang tua, kegiatan melukis, belajar tari, bernyanyi dan kegiatan seni lainnya sangat bermanfaat untuk menghindarkan anak dari kegiatan negatif dimasa pubertas.

Tak mudah memang mengawasi anak dimasa saat ini. Kecanggihan teknologi memberikan kemudahan kepada anak untuk memperoleh informasi baik positif maupun negatif.

Cara terbaik membentengi diri anak dengan penguatan ilmu pengetahuan keagamaan agar anak bisa menyelamatkan dirinya dari perbuatan-perbuatan negatif dimasa pubertas.

Sebagai orang tua kekhawatiran akan meningkat disaat anak memasuki usia remaja, maka korbankan waktu untuk peduli terhadap anak agar tidak menyesal dikemudian hari.

Akhirnya masa pubertas pasti akan dilewati setiap anak, tugas kita sebagai orang tua sejauh mana kita mempersiapkan diri untuk hal itu perlu kita persiapkan sejak dini.

Sebagai orang tua mari persiapkan diri untuk membimbing anak-anak kita dimasa pubertasnya. Masa depan cerah akan menjadi milik anak kita, jika masa Pubertasnya bisa kita selamatkan dari perilaku negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun