Mohon tunggu...
Budi Kasmanto
Budi Kasmanto Mohon Tunggu... Penulis - Pendeta - Penulis - Jurnalis

Sejak 1994 bekerja sebagai pendeta di Bali. Tahun 2020-2022 menjadi pendeta di Manokwari, Papua Barat. Sejak Oktober 2023 menjadi pendeta di Jayapura, Papua. Bukunya berjudul "Panggilan Berkhotbah" diterbitkan oleh Penerbit ANDI Yogya. Sejak 2012 menjadi jurnalis Majalah Suara Baptis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kapan Anak Papua Mulai Mimpikan Kemerdekaan?

26 September 2024   12:51 Diperbarui: 26 September 2024   12:53 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak Mansinam - Mei 2018 - Foto: Pdt Budi K

Tetapi Izaak Samuel Kijne membawa anak Papua berpaling dari mengandalkan Allah kepada mengandalkan kemampuan sendiri. Dari hidup dipimpin Tuhan menjadi hidup dipimpin atau memimpin dirinya sendiri. Dari kehidupan merdeka secara rohani di dalam Kristus kepada mimpi tentang kemerdekaan politik atau jasmani.

Kemudian datanglah para pengajar dari golongan Yahudi Mesianik yang mengalihkan pandangan dari Yesus kepada Israel, dari pemujaan kepada Tuhan Yesus kepada pemujaan terhadap Israel dengan karunia-karunia jasmani mereka yang hebat.

Para pengajar dari Yahudi Mesianik berhasil mendirikan Gerakan Sion Kids Papua yang membangkitkan semangat pembebasan politik anak Papua makin menyala-nyala.

Sion Kids yang didirikan pada tanggal yang sama dengan hari kemerdekaan Israel, 14 Mei, dan sering secara demonstratif mengibarkan bendera Israel menjadi alat bagi kepentingan politik negara Yahudi ini di tanah Papua.

Dan anak-anak Papua yang polos tidak menyadari pembelokan ajaran ini, hingga hari ini. Mereka dengan polosnya bermimpi untuk kemerdekaannya.

Papua kini berada dalam kondisi memprihatinkan. Dimanfaatkan oleh elit politik lokal dan nasional yang berkonspirasi dengan kekuatan politik internasional.

Bahkan beberapa dari mereka yang menyebut diri rohaniwan Kristen pun turut menari-nari di dalamnya. Turut memanfaatkan kepolosan anak Papua yang bermimpi tentang kemerdekaan mereka, demi kepentingan dan keuntungan diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun