Apakah dengan pendapatnya itu Fadli Zon bermaksud memposisikan Prabowo sebagai sintesis dari Jokowi (tesis) dan Anies (antitesis)? Sepertinya tidak! Karena  justru terlihat bahwa Prabowo layak disebut main dua kaki, istilah politik yang dipergunakan untuk menyebut pada orang atau sekelompok orang yang berada antara dua kubu atau kontestan. Istilah ini tidak selalu tapi sering dipakai dalam konotasi negatif.
Prabowo memerlukan suara dari pendukung Jokowi, maka dia mengaku sebagai penerus Jokowi. Di sisi lain dia memerlukan suara dari kelompok Islam yang mendukungnya di Pilpres 2019 dan jalan yang dia pilih untuk meraih suara mereka adalah dengan menjelek-jelekkan dan menegasikan pencapaian kepemimpinan Presiden Jokowi, seperti antara lain yang baru-baru ini dilakukan oleh Rocky Gerung yang membuatnya dilaporkan ke polisi oleh banyak elemen masyarakat pendukung Jokowi.
Prabowo dan Anies memiliki irisan pendukung yang sama khususnya dari kelompok Islam. Dalam arti tertentu keduanya menempati posisi sebagai antitesis terhadap Jokowi. Â Mungkinkah terjadi duet Prabowo-Anies berhadapan dengan Ganjar dan pasangannya di Pilpres mendatang? Bisa jadi!
(Budi Kasmanto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H