Justru sebaliknya. Kelompok yang selalu mengklaim dirinya Islam, justru seringkali mendiskriminasikan dan bersifat intoleran, terhadap sesama makhluk Tuhan. Terbukti masih saja ada kelompok tertentu yang mengklaim sebagai mayoritas, mendiskriminasikan kelompok minoritas.Â
Masih saja aktifitas peribadahan agama lain, yang didiskriminasikan oleh kelompok yang merasa mayoritas. Dan kini, provokasi kebencian yang bernuansa SARA begitu massif terjadi di dunia maya. Tentu kita ingat apa yang dilakukan oleh seorang pemuda yang menendang sesaji di gunung Semeru, yang viral. Pemuda tersebut akhirnya berurusan dengan pihak berwajib.
Ingat, kita tinggal di Indonesia. Budaya kita adalah toleransi, bukan intoleransi. Mari saling merangkul, bukan saling memukul. Â Indonesia kaya akan nilai-nilai kearifan local yang bisa kita gunakan untuk berperilaku dan bertutur kata. Mari saling menghargai perbedaan, mari saling berdampingan dalam keberagaman. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H