Sebaliknya, jika ibu bisa memberikan pendidikan karakter yang kuat, maka anak pun juga akan mengikuti apa yang diajarkan. Kenapa? Karena surga ada dibawah telapak kaki ibu.
Banyak contoh yang bisa kita jadikan pembelajaran. Pekan kemarin, seorang ibu memilih meledakkan diri karena akan ditangkap oleh polisi. Ibu ini adalah istri dari Abu Hamzah, jaringan teroris Sibolga, yang merupakan bagian dari kelompok JAD.Â
Beberapa tahun sebelumnya, seorang ibu juga tertangkap akan meledakkan diri di Istana negara dengan bom pancinya yang sangat terkenal itu. Masih segar dalam ingatan, bagaimana seorang ibu mengajak anak-anaknya untuk meledakkan sebuah gereja di Surabaya.Â
Jelas ini merupakan contoh yang salah dan tidak patut ditiru. Karena ibu mempunyai peranan yang sangat penting, untuk tumbuh kembangnya generasi berikutnya.Â
Contoh lagi, Akbar, seorang anak Indonesia yang belajar di Turki, akhirnya memutuskan tidak jadi bergabung ke kelompok ISIS, karena ingat pesan ibunya agar menjadi anak yang sholeh.Â
Mari kita bersama-sama dengan para ibu di seluruh dunia, untuk menanamkan pesan damai, agar anak-anak kita tidak menjadi korban provokasi dan propaganda kelompok radikal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H