Terus-menerus menutupi perasaan negatif dengan berpura-pura bahagia juga berarti kamu kehilangan kesempatan untuk merefleksikan diri. Padahal, mengakui dan menghadapi perasaan seperti sedih atau marah adalah bagian penting dari kesehatan mental.
4. Menciptakan ekspektasi yang nggak realistis
Melansir dari HackSpirit, ketika kamu berpura-pura bahagia maka itu akan menciptakan ekspektasi yang nggak realistis baik untuk dirimu sendiri maupun orang lain. Ini seperti menjalani dua kehidupan sekaligus, satu kehidupan palsu yang terlihat bahagia di luar dan satu lagi kehidupan nyata yang penuh masalah di dalam. Â
Orang lain mungkin menganggap kamu selalu ceria, padahal itu cuma topeng yang selalu kamu pakai. Tekanan untuk terus tampil bahagia ini bisa bikin kamu merasa nggak cukup baik saat menghadapi masa-masa sulit. Daripada menghabiskan energi untuk berpura-pura lebih baik kamu gunakan untuk memahami dan menerima keadaan serta perasaanmu.
5. Rentan Stres
Berpura-pura itu capek! Bayangkan energi yang harus kamu keluarkan hanya untuk terlihat bahagia. Menurut Insightful.io, usaha ini bisa meningkatkan stres dan bahkan menyebabkan burnout. Apalagi kalau kamu bekerja di lingkungan yang selalu menuntutmu untuk bersikap positif.Â
Akhirnya, beban emosional ini bisa memicu stres dan kecemasan yang sulit dikendalikan olehmu. Beban untuk terus tampil bahagia ini bisa juga bikin kamu merasa nggak cukup baik saat menghadapi masa-masa sulit. Daripada terus berakting lebih baik jujur pada diri sendiri dan beristirahat sejenak.
6. Merasa minder atas pencapaian orang lain