Sukarno selalu menekankan pentingnya kemandirian ekonomi sebagai landasan kedaulatan bangsa. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi yang lebih pro-rakyat dan berfokus pada pengembangan sektor-sektor strategis nasional, seperti pertanian, perikanan, dan industri lokal dengan konsep koperasi yang menjunjung kolektifitas dapat menjadi langkah untuk menghidupkan kembali semangat kebangsaan berdasarkan peri kemanusiaan.
Nasionalisme, seperti yang dipahami dan diperjuangkan Sukarno, tidak boleh hanya menjadi memori historis. Ia harus dihidupkan kembali melalui tindakan nyata dan komitmen bersama. Di tengah tantangan globalisasi dan arus liberalisasi---kapitalisasi yang semakin deras, spirit nasionalisme yang autentik dan penuh semangat juang akan penghapusan penindasan menjadi lebih relevan dari sebelumnya. Menghidupkan kesadaran kolektif akan kesetaraan menjadi jalan agar negara ini tidak hanya dinikmati oleh kelas borjuasi tapi juga oleh kaum Marhaen karena negara ini bukan hanya untuk satu golongan melainkan untuk semua golongan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H