Mohon tunggu...
Encep Hanif Ahmad
Encep Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning how to Learn

seorang manusia biasa yang sedang belajar cara belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenapa Mesti Marah dan Benci

17 Juli 2011   13:13 Diperbarui: 27 November 2016   09:24 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa mesti marah dan benci

Kala ku tak meyakini apa yang kau yakini

Kau dan aku bukan Tuhan yang bisa menghakimi

Siapa yang bisa memaksa diantara kita

Karena kau yakin atas tafsirmu

Dan aku pun yakin akan tafsirku

Kenapa mesti marah dan benci

Kala kau dan aku berbeda tafsir

Kau dan aku tidaklah berbeda, cara kita yang lain

Kita sama, ingin meraih ridho Tuhan

Kita sama, menyembah Tuhan yang satu

Kita sama, cinta pada Rasul yang satu

Kenapa mesti marah dan benci

Kala ada Ahmadiyah, Syiah, ataupun Sunni

Mereka semua adalah sama, mengaku Muslim

Bisakah kita menghakimi pengakuan mereka

Kita tak pernah mendapat mandat dari Sang Maha Agung

Biarkan Dia, Tuhan yang Maha Agung yang menilai itu

Kenapa mesti marah dan benci

Marah dan benci hanya akan merusak diri

Menjauhkan diri dari pangkuan Illahi

Tak perlu marah dan benci kawan

Biarkan aku khusyu bersujud kepada yang Satu dengan caraku

Hanya itu yang kuminta darimu

Citayam, 17 Juli 2011

Love for All, Hatred for None

Cinta untuk Semua, Kebencian tidak untuk Siapapun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun