Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

5 Modus Penipuan via Selular

8 Oktober 2011   04:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:12 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masa sehari 2x dapet sms premium sich"
"Koq di-unreg gak bisa ya"
"Kirain cuma dapet game, ternyata berkali-kali dapet sms premium"
"Ini apa pula nyuruh transfer segala"

Mungkin kalimat-kalimat diatas banyak yang diungkapkan orang-orang saat mengalami keanehan tentang handphonenya, terutama ketika menerima sebuah sms aneh. Perkembangan teknologi seharusnya menuntut para penggunanya untuk lebih 'melek' teknologi supaya tidak dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab seperti pencurian pulsa atau penipuan berkedok hadiah. Seperti yang kita ketahui, orang-orang yang tak bertanggung jawab itu memanfaatkan kelemahan masyarakat yang masih awam pengetahuannya. Tapi bagaimana bila tindakan penipuan tersebut dilakukan oleh provider dan atau pihak penyedia konten sms premium yang berkonspirasi ? Baiklah, hal tersebut akan kita bahas dibawah, tapi sebelumnya kita lihat dulu modus penipuan-penipuan via sms.

1. Mama minta pulsa
Sms penipuan untuk minta pulsa ini sangat booming pada 2010 lalu. Tak tanggung-tanggung, segala macam famili dibawa-bawa, seperti mama, papa, adik, kakak, dan untuk memperkuat penipuan pun dituliskan pula bahwa dirinya sedang di kantor polisi. Perkembangan sms ini juga dalam beragam bahasa daerah.

Contoh :

"Segera kirim pulsa 50rb ke papa sekarang, nanti papa telfon. Sekarang papa lagi di kantor polisi Kolombia. ttd : Nyasarudin"


2. Sms penipuan berkedok hadiah

Sms dengan mengatasnamakan instansi atau sebuah produk juga sudah lama terjadi, bahkan sejak tahun 2002 pun saya juga pernah dapat sms seperti ini. Biasanya korban diminta untuk menghubungi nomor selular lain, bukan nomor yang digunakan untuk sms tadi. Ujung-ujungnya si korban diminta (bahkan dihipnotis) untuk mentransfer sejumlah uang.

Contoh :

"Selamat anda mendapat mobil dari program kuis yang diadakan oleh Wafer Melempem. Segera hubungi Bp. Haji Ndul di nomor 0869696969 untuk klaim hadiah"


3. Penipuan berkedok deposit pulsa

Sekarang juga marak sms yang berkedok jualan pulsa elektrik dengan harga yang menggiurkan. Dengan penawaran harga pulsa sangat jauh dari harga pasaran, modus ini juga ujung-ujungnya diminta transfer sejumlah uang untuk deposit pulsa, tapi ketika sudah transfer deposit tidak diberikan (tidak masuk).

Contoh :

"ENG CELL, menyediakan deposit pulsa. V5=4rb V10=8rb V25=19rb V50=38rb. Segera hubungi ENG CELL di nomor 08503503. Tersedia door price menarik berupa tabung elpiji 3kg bagi satu pendaftar beruntung hari ini"


4. Penyedia konten tidak fair berpromosi

Bila dulu penyedia konten seperti game, ringtone, dll menggunakan "ketik REG", saat ini cukup dengan *3angka*2angka# dan iklan seperti ini banyak menghiasi tv. Bila ingin berhenti berlangganan "ketik UNREG" tapi tulisan ini sangat kecil bila dibandingkan dengan cara daftarnya.

Contoh :

"Segera hubungi *234*69# untuk mendapatkan informasi tentang keseharian Miyabi. Sms yang kamu dapatkan langsung dari Miyabi looh. Bonus pulsa 50rb kalo anda mendownload 20 game, harga per game 10rb"


5. Perampokan pulsa

Sekarang ini sedang marak-maraknya perampokan pulsa. Bila keempat modus diatas memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat awam, maka modus kelima ini lebih luas sasarannya. Bagaimana tidak, modus ini memaksa dan menguras pulsa pemilik nomor handphone dengan cara mengirimkan sms premium. Lebih anehnya lagi, si pemilik nomor handphone tersebut tidak pernah merasa mengikuti program langganan suatu konten, alias tau-tau dikirimin sms premium. Keadaan ini diperparah dengan sulitnya proses berhentinya berlangganan, mengetik UNREG dan dikirim ke nomor yang sama dengan sms premium tadi saja belum tentu berhasil. Operator selular juga terkesan tutup mata akan hal ini, ketika pengguna seluler bertanya ke customer service masing-masing operator, maka jawabannya pun mengecewakan karena dikatakan hal tersebut adalah kompetensi pihak penyedia konten sms premium tersebut.
Contoh :
"Selamat, anda telah terdaftar seumur hidup berlangganan konten ramalan bintang. Bila ingin berhenti berlangganan, segera buang handphone anda di tempat yang nanti akan kami tentukan"

Melengkapi tentang modus kelima, sungguh aneh bila operator selular berkelit tidak berkompeten terhadap (pihak ketiga) penyedia layanan konten sms premium.
Bukankah pihak penyedia layanan konten sms premium juga memerlukan sistem dari operator selular agar pulsa berkurang ?
Bukankah nantinya operator selular akan membayar dalam jumlah yang sesuai dengan kesepakatan dengan penyedia konten sms premium ?
Bukankah operator selular mirip calo antara pengguna selular dengan penyedia konten sms premium ?
Bukankah traffic transaksi yang dilakukan oleh pengguna selular itu tercatat di sistem operator ?
Sungguh sangat disayangkan, bila modus 1-4 penipuan pribadi, maka modus ke-5 adalah diindikasikan ada konspirasi antara operator selular dengan penyedia konten premium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun