Contoh :
"ENG CELL, menyediakan deposit pulsa. V5=4rb V10=8rb V25=19rb V50=38rb. Segera hubungi ENG CELL di nomor 08503503. Tersedia door price menarik berupa tabung elpiji 3kg bagi satu pendaftar beruntung hari ini"
4. Penyedia konten tidak fair berpromosi
Bila dulu penyedia konten seperti game, ringtone, dll menggunakan "ketik REG", saat ini cukup dengan *3angka*2angka# dan iklan seperti ini banyak menghiasi tv. Bila ingin berhenti berlangganan "ketik UNREG" tapi tulisan ini sangat kecil bila dibandingkan dengan cara daftarnya.
Contoh :
"Segera hubungi *234*69# untuk mendapatkan informasi tentang keseharian Miyabi. Sms yang kamu dapatkan langsung dari Miyabi looh. Bonus pulsa 50rb kalo anda mendownload 20 game, harga per game 10rb"
5. Perampokan pulsa
Sekarang ini sedang marak-maraknya perampokan pulsa. Bila keempat modus diatas memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat awam, maka modus kelima ini lebih luas sasarannya. Bagaimana tidak, modus ini memaksa dan menguras pulsa pemilik nomor handphone dengan cara mengirimkan sms premium. Lebih anehnya lagi, si pemilik nomor handphone tersebut tidak pernah merasa mengikuti program langganan suatu konten, alias tau-tau dikirimin sms premium. Keadaan ini diperparah dengan sulitnya proses berhentinya berlangganan, mengetik UNREG dan dikirim ke nomor yang sama dengan sms premium tadi saja belum tentu berhasil. Operator selular juga terkesan tutup mata akan hal ini, ketika pengguna seluler bertanya ke customer service masing-masing operator, maka jawabannya pun mengecewakan karena dikatakan hal tersebut adalah kompetensi pihak penyedia konten sms premium tersebut.
Contoh :
"Selamat, anda telah terdaftar seumur hidup berlangganan konten ramalan bintang. Bila ingin berhenti berlangganan, segera buang handphone anda di tempat yang nanti akan kami tentukan"
Melengkapi tentang modus kelima, sungguh aneh bila operator selular berkelit tidak berkompeten terhadap (pihak ketiga) penyedia layanan konten sms premium.
Bukankah pihak penyedia layanan konten sms premium juga memerlukan sistem dari operator selular agar pulsa berkurang ?
Bukankah nantinya operator selular akan membayar dalam jumlah yang sesuai dengan kesepakatan dengan penyedia konten sms premium ?
Bukankah operator selular mirip calo antara pengguna selular dengan penyedia konten sms premium ?
Bukankah traffic transaksi yang dilakukan oleh pengguna selular itu tercatat di sistem operator ?
Sungguh sangat disayangkan, bila modus 1-4 penipuan pribadi, maka modus ke-5 adalah diindikasikan ada konspirasi antara operator selular dengan penyedia konten premium.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H