Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Humor

Qomar & Joni: Tokek Seharga Satu Juta Dollar

22 November 2011   12:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:20 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Qomar dan Joni, dua polisi nyentrik ini masih merasa kecewa atas kekalahan timnas melalui adu penalti melawan Malaysia tadi malam. Saat bertugas, kedua polisi ini juga terlihat bersemangat, untung di polres tidak ada tugas yang begitu berat sehingga mereka berdua bisa agak santai. Meskipun tidak ikut dalam ajang taruhan, kedua polisi ini juga merasa mendapat kerugian besar karena kekalahan timnas, mengingat timnas sudah 20 tahun tak lagi merasakan podium tertinggi untuk medali emas di Sea Games cabang sepakbola.

"Sayang ya Jon, timnas kalah. Seandainya gue punya duit segudang, pasti gue akan mendanai bibit-bibit muda timnas agar dalam jangka panjang bisa berbuah prestasi", kata Qomar sambil pikirannya menerawang jauh.

"Iya Mar, tapi kita bisa apa? Duit aja kita gak punya segudang, pangkat kita kan juga kroco", timpal si Joni.

"Ngomong-ngomong soal duit segudang, kemarin gue ditawarin. Tapi gak gue ambil karna gue gak yakin apakah gue bisa jadi orang kaya yang baik bila kejadian itu benar terjadi", kata Qomar sambil mencuri pandang melirik Joni untuk melihat ekspresi rekan sejawatnya itu. Joni mendengar apa yang disampaikan Qomar lalu tiba-tiba semangat, pikirannya daritadi yang banyak melamun kini berubah menjadi antusias.

"Ah yang bener lu Mar? Gimana caranya tuh?", tanya Joni serasa tak sabar menunggu jawaban dari Qomar.

"Elu tau tokek kan, tokek itu mahal harganya loh", kata Qomar singkat.

"Halah maksud lo, gue harus nyari tokek yang beratnya diatas 5 ons, lalu bisa gue jual dengan harga ratusan juta, gitu kan? Ya mustahil Mar, seumur-umur aja gue belum bisa bayangin tokek seberat itu, bisa-bisa malah dikira komodo", kata Joni yang kembali lesu mendengar jawaban Qomar.

"Bukan Jon, ini beda. Ada milyader dari Arab yang mau membayar tokek seharga satu juta dollar cash money untuk dapat memiliki seekor tokek. Tokeknya juga cuma tokek biasa, gak harus seberat 5 ons atau lebih", kata Qomar sambil senyum-senyum sendiri menanti ekspresi Joni setelah mendengar penuturannya barusan.

"Wah mantep nich Mar. Tapi tokek yang gimana dulu nich, tokek rumahan, tokek kebon, atau tokek hutan?", tanya Joni yang kini antusias menyimak penuturan Qomar.

"Terserah mau tokek apa aja Jon, yang penting syaratnya cuma satu", jelas si Qomar yang terlihat memancing-mancing dan mengaduk-aduk emosi serta rasa penasarannya Joni.

"Apa tuh Mar?"

"Syaratnya, tokek tersebut harus bisa berbunyi LIMA KALI", jawabnya singkat dan pura-pura gak melihat Joni.

"Muantep tuh, di rumah gue kan ada tokek, dan emang semalam gue iseng ngitung bunyinya lima kali", Joni menjawab sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Bunyinya gimana Jon?"

"Tokeeek..tokek..tokek..tokek.tokeeeek. Nah lima kali kan?, jawab Joni dengan hati riang karena terbayang akan mendapat satu juta dollar.

"Ya itu bunyinya jelas 'tokeeek', yang diminta bukan gitu Jon"

"Emang gimana Mar?"

"Kan gue tadi bilang bunyinya harus LIMA KALI. Misalnya gini: tokeeek..limakali..tokeeek..limakali..tokeeek..limakaaaaalii"

Joni : "€$&€;>":@¤%"
"Gak sekalian nyari yang bisa nyanyi lagu Garuda Didadaku aja Mar?"

* * * * *

~~{[["P.S.K"]]}~~
Polisi Stress Koplaksiana

oleh : Bubup Prameshwara, SH
(Specialis Humor)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun