Qomar dan Joni, dua polisi nyentrik ini masih merasa kecewa atas kekalahan timnas melalui adu penalti melawan Malaysia tadi malam. Saat bertugas, kedua polisi ini juga terlihat bersemangat, untung di polres tidak ada tugas yang begitu berat sehingga mereka berdua bisa agak santai. Meskipun tidak ikut dalam ajang taruhan, kedua polisi ini juga merasa mendapat kerugian besar karena kekalahan timnas, mengingat timnas sudah 20 tahun tak lagi merasakan podium tertinggi untuk medali emas di Sea Games cabang sepakbola.
"Sayang ya Jon, timnas kalah. Seandainya gue punya duit segudang, pasti gue akan mendanai bibit-bibit muda timnas agar dalam jangka panjang bisa berbuah prestasi", kata Qomar sambil pikirannya menerawang jauh.
"Iya Mar, tapi kita bisa apa? Duit aja kita gak punya segudang, pangkat kita kan juga kroco", timpal si Joni.
"Ngomong-ngomong soal duit segudang, kemarin gue ditawarin. Tapi gak gue ambil karna gue gak yakin apakah gue bisa jadi orang kaya yang baik bila kejadian itu benar terjadi", kata Qomar sambil mencuri pandang melirik Joni untuk melihat ekspresi rekan sejawatnya itu. Joni mendengar apa yang disampaikan Qomar lalu tiba-tiba semangat, pikirannya daritadi yang banyak melamun kini berubah menjadi antusias.
"Ah yang bener lu Mar? Gimana caranya tuh?", tanya Joni serasa tak sabar menunggu jawaban dari Qomar.
"Elu tau tokek kan, tokek itu mahal harganya loh", kata Qomar singkat.
"Halah maksud lo, gue harus nyari tokek yang beratnya diatas 5 ons, lalu bisa gue jual dengan harga ratusan juta, gitu kan? Ya mustahil Mar, seumur-umur aja gue belum bisa bayangin tokek seberat itu, bisa-bisa malah dikira komodo", kata Joni yang kembali lesu mendengar jawaban Qomar.
"Bukan Jon, ini beda. Ada milyader dari Arab yang mau membayar tokek seharga satu juta dollar cash money untuk dapat memiliki seekor tokek. Tokeknya juga cuma tokek biasa, gak harus seberat 5 ons atau lebih", kata Qomar sambil senyum-senyum sendiri menanti ekspresi Joni setelah mendengar penuturannya barusan.
"Wah mantep nich Mar. Tapi tokek yang gimana dulu nich, tokek rumahan, tokek kebon, atau tokek hutan?", tanya Joni yang kini antusias menyimak penuturan Qomar.
"Terserah mau tokek apa aja Jon, yang penting syaratnya cuma satu", jelas si Qomar yang terlihat memancing-mancing dan mengaduk-aduk emosi serta rasa penasarannya Joni.
"Apa tuh Mar?"