Bila ditilik dari sebab hidayah dan ikhtiar manusia, orang mati yang paling panjang umur saat ini ini adalah orang yang dulu paling banyak menulis. Â Tidak Punya Tulisan Artinya Tidak Punya Tabungan Amal
Sebab dengan tulisan-tulisannya yang bisa dibaca oleh banyak orang saat ini, artinya dia masih bisa berbicara dengan banyak orang, menebar inspirasi dan motivasi, walaupun sudah lama berkalang tanah.
Seperti Buya Hamka, misalnya.
Walaupun ada kenyaataannya, tidak mudah menjadi seperti beliau.
Misalnya, di tengah kiprah karirnya sebagai ulama, ia menulis roman percintaan; Tenggelamnya kapal Van Der Wijk.
Yang paling sulit saya bayangkan dari suasana batin beliau saat itu, buka pada merangkai kata-kata yang indah itu dan cerita yang menawan dan membuai hati itu, tapi pada kekuatan hati beliau untuk terus menulis.
Masa ketua majlis ulama Indonesia dan datuk terhormat di kalangan masyrakat minangkabau menulis novel cinta? Memang dasar ulama genit, ulama cabul..!
Itu di antara cemoohan orang banyak yang diarahkan ke beliau.
Kalau saya dalam posisi Buya Hamka saat itu, mungkin saya sudah lama berhenti menulis.
Penilaian dan kata-kata orang itu terlalu berat ditanggung hati. Ada rasa ketidakpantasan mengukur kapasitas diri dengan karya.Â