Mohon tunggu...
Arif Taufiqurrahman
Arif Taufiqurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bisikan Tanah yang Letih

2 Desember 2024   20:30 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:44 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak Sanusi tersenyum lebar. "Benar juga, Din. Saya jadi ingin ikut belajar. Bisa ajari saya?"

Pak Udin tertawa kecil. "Tentu saja, San. Yang penting, kita memahami kebutuhan tanah, bukan hanya ikut-ikutan."

Kini, Pak Udin bukan hanya seorang petani, tetapi juga inspirasi bagi para petani lain di desanya. Ia membuktikan bahwa menjaga tanah bukan sekadar soal memilih metode, tetapi soal pengabdian, pengetahuan, dan cinta terhadap alam. Ladang yang dulunya letih kini kembali hidup, menjadi simbol kebangkitan dan harapan bahwa dengan kerja keras, alam akan selalu memberi lebih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun