Mohon tunggu...
firlyy_widya
firlyy_widya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

semerbak ekspreso

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebersihan Mencerminkan Kualitas Keimanan Seorang Muslim

17 Desember 2024   21:02 Diperbarui: 17 Desember 2024   21:02 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cahyo mendengarkan dengan seksama. Ia merasa kata-kata Fadil mulai membuka hatinya. Ia merasa terinspirasi dan ingin berubah.

"Mungkin saya harus mulai dengan langkah kecil, Fadil," kataCahyo, penuh tekad. "Mungkin saya bisa membersihkan halaman rumah setiap pagi sebelum berangkat ke masjid. Begitu juga dengan kamar tidur saya, saya akan lebih rajin merapikannya."

"Betul sekali, yo" jawab Fadil dengan senyum. "Langkah kecil itu akan membawa dampak besar. Rasulullah SAW selalu mengajarkan kita untuk memulai dari yang sederhana. Beliau sangat perhatian dengan kebersihan, bahkan dalam hal-hal yang terkadang dianggap remeh oleh sebagian orang. Misalnya, beliau selalu menjaga kebersihan tubuhnya, mulai dari mencuci tangan, menggunakan siwak, hingga menjaga kebersihan pakaian."

Cahyo mulai menyadari bahwa menjaga kebersihan tidak hanya berkaitan dengan penampilan luar, tetapi juga dengan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Kebersihan itu mencakup segala aspek kehidupan, dari tubuh, pakaian, hingga rumah dan tempat tinggal. Itu semua adalah bagian dari iman, yang mendekatkan diri kita kepada Allah.

Beberapa hari kemudian,Cahyo mulai merasakan perubahan. Setiap pagi sebelum berangkat ke masjid, ia menyempatkan diri untuk membersihkan halaman rumah. Ia juga mulai merapikan kamarnya, menyusun buku-buku, dan membuang sampah yang ada. Di tengah proses pembersihan itu, Hafiz merasa ada kedamaian yang datang dalam hatinya. Rasanya seperti Allah memberikan ketenangan setiap kali ia menyelesaikan tugas kecil itu.

Suatu sore, Cahyo duduk bersama Fadil di halaman rumahnya setelah mereka sama-sama selesai membersihkan lingkungan sekitar. "Alhamdulillah, dil. Saya merasa lebih tenang sekarang. Saya merasa hidup saya lebih berkualitas sejak mulai menjaga kebersihan dengan niat ibadah," kata Cahyo dengan penuh rasa syukur.

Fadil tersenyum. "Kebersihan memang luar biasa. Itu bukan hanya soal fisik, tetapi juga mempengaruhi kebersihan hati kita. Ketika kita menjaga kebersihan, kita juga menjaga keharmonisan dengan lingkungan sekitar. Dan itu akan membawa keberkahan dalam hidup kita."

Cahyo merasa hatinya semakin ringan. Ia tidak lagi merasa terbebani oleh pekerjaan rumah yang dulu terasa memberatkan. Kini, setiap kali membersihkan rumah atau lingkungan, ia merasa ada kedekatan yang lebih dengan Allah. Kebersihan itu, baginya, bukan hanya urusan dunia, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Keesokan harinya, Cahyo melanjutkan kebiasaan barunya dengan lebih bersemangat. Ia tidak hanya merapikan rumahnya, tetapi juga mulai mengajak tetangga dan teman-temannya untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan. Setiap hari, ia merasa bahwa kebersihan yang dilakukannya menjadi ibadah yang menyenangkan, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk orang lain.

Dan di suatu pagi yang cerah, Cahyo berdiri di halaman rumahnya yang kini bersih dan tertata rapi. Ia menatap langit dengan penuh rasa syukur. "Alhamdulillah," bisiknya, "Imanku semakin kuat, dan kebersihan adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada-Mu, Ya Allah."

Cerpen ini mengajarkan kita bahwa kebersihan bukan hanya soal fisik, tetapi juga merupakan bagian dari iman yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang diajarkan dalam hadist yang shahih, "Kebersihan adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim), menjaga kebersihan adalah bentuk ibadah yang mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Dengan niat yang tulus, menjaga kebersihan tubuh, rumah, dan lingkungan sekitar dapat menjadi amal baik yang mendatangkan keberkahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun