Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Tujuh Tahap Perkembangan Anak

21 Maret 2018   21:31 Diperbarui: 22 Maret 2018   01:38 1510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: WellBeingArt.com

pada kali ini saya akan review materi tentang beberapa tahapan dalam perkembangan anak. Karena masih sangat jarang tahapan perkembangan anak yang dibahas secara menyeluruh dan tentunya selalu dengan penjelasan yang berbeda-beda.

Pada masa kanak-kanak tubuh berada dalam kondisi yang sangat baik, hingga pada masa ini anak dapat melakukan dan  menguasai berbagai hal yang baru baginya dengan cepat. Dalam karakteristik belajar anak, anak memiliki sifat yang sangat unik yaitu haus dengan pengetahuan serta mampu terus bergerak untuk memenuhi keingintahuan mereka yang tinggi. Berikut adalah penjelasan secara singkat mengenai 7 tahapan yang dapat ditempuh oleh anak dalam masa perkembangannya.

Tahapan Perkembangan Fisik Motorik

Perkembangan fisik motorik tentunya sudah tidak asing lagi bagi soerang pendidik. Motorik merupakan perubahan kemampuan gerak atau fisik sesorang. Perkembangan fisik motorik dibagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan halus. Motorik kasar meliputi gerak yang memerlukan sebagian atau seluruh otot tubuh. Contoh, berlari, bersepeda, naik turun tangga. 

Sedangkan motorik halus merupakan gerak yang menggunakan otot halus seperti menulis, menggunting, menyusun balok dan lain-lain. Pada umumnya anak akan sering bergerak aktif dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan untuk menunjang perkembangan fisiknya yang ideal, orangtua hendaknya memperhatikan lebih dalam seperti barang bawaan yang ada dalam tas sekolah tidak terlalu banyak dan berat.

Tahapan Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif pada anak menggambarkan perubahan dalam pikiran atau pola pikir anak, intelegensi, dan juga bahasanya. Perkembangan intelegensi anak akan sangat berpengaruh pada pola pikir dan juga bahasa anak tersebut. Dalam membangun pengetahuan anak memerlukan tahap berpikir yang berpindah dari satu tahap berpikir ketahap berikutnya. 

Tahapan-tahapan tersebut termasuk menyesuaikan apa yang telah mereka ketahui dengan hal baru yang mereka dapatkan. Hingga tidak serta merta anak akan mengerti dengan pola pikir orang dewasa. Dalam kegiatan sehari-hari selain menggunakan motoriknya anak juga akan sangat melakukan perkembangan pada kognitifnya.

Terkadang anak sering penasaran ketika melihat suatu hal yang baru, pada saat itu juga anak akan bertanya pada orang tua atau orang disekitarnya mengenai hal tersebut, sebaiknya jika tidak mengetahui bagaimana cara menjelaskan pada anak, atau merasa bingung dengan jawabannya, hendaknya tidak menjawab pertanyaan anak terlebih dahulu. 

Dengan menjawa " wah kayaknya mama / papa masih perlu membaca". Hal tersebut lebih efektif daripada harus menjawab asal pertanyaan anak. Karena setiap apapun yang mereka lihat dan mereka dengar akan menjadi pelajaran yang baru.

Tahapan Perkembangan Sosial

Merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerjasama. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik orangtua, anggota keluarga, orang dewasa lainnya, atau temannya. 

Apabila lingkunagn sosial tersebut memfasilitasi atau memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif, maka anak dapat mencapai perkembangan sosialnya secara matang.

Namun, jika sebaliknya seperti perlakuan orangtua yang kasar, sering memarahi, dan acuh tak acuh tidak memberikaan bimbingan teladan, pembelajaran atau pembiasaan terhadap anak dalam menerapkan norma-norma baik agama maupun tatakrama, anak akan cenderung bersifat minder, senang mendominasi orang lain, bersifat egois, senang menyendiri, kurang mempedulikan norma dalam berperilaku. perkembangan sosial anak yang utama terletak pada orang tua hingga segala sesuatu yang akan kita lakukan dan perlihatkan pada anak harus berupa contoh yang positif.

Tahapan Perkembangan Emosi

emosi seseorang akan timbul karena pengaruh dari perubahan kegiatan individu tersebut. Misalnya menangis itu karena sedih dan tertawa itu karena gembira. terdapat pendapat lain yaitu emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari susunan syaraf terutama otak. Contohnya, apabila individu mengalami frustasi, susunan syaraf bekerja sangat keras yang menimbulkan sekresi kelenjar --kelenjar tertentu yang dapat mempertinggi pekerjaan otak, maka hal itu menimbulan emosi.

John B. Waston mengemukakan bahwa ada tiga pola dasar emosi yaitu takut, marah, dan cinta.ketiga jenis emosi tersebut menunjukkan respon tertentu pada stimulus tertentu pula, tetapi kemungkinan terjadi modifikasi atau perubahan.emosi tidak hanya dikemukakan dengan marah, namun emosi sendiri dapat disimpulkan menjadi sebuah luapan  perasaan entah itu rasa bahagia atupun sedih yang dialami oleh seseorang. jadi perkembangan emosi pada anak itu dikatakan baik apabila seorang anak dapat menempatkan atau mengontrol luapan perasaannya sesuai dengan keadaan yang dialami.

Tahapan Perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa merupakan faktor penting yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa sangat erat kaitanyya dengan perkembangan berpikir individu. Perkembangan pikiran itu dimulai pada:

Usia 1,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat positif seperti "ibu memasak"

Usia 2,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat negatif atau menyangkal seperti "ibu tidak memasak"

Pada usia selanjutnya, anak dapat menyusun pendapat.

Kritikan, "ini tidak baik"

Keragu-raguan, barangkali, mungkin, bisa jadi. Ini terjadi apabila anak sudah menyadari akan kemungkinan kelalaiannya.

Menarik kesimpulan analogi, seperti anak melihat ayahnya duduk karena sakit, pada waktu lain anak melihat ibunya tidur dan dia mengatakan bahwa ibu tidur Karena sakit.

Pada umumnya anak-anak juga akan mengembangkan bahasanya dengan bercerita, dapat dengan mudah mengobrol dengan teman, atau dengan membaca.

Tahapan Perkembangan Moral

Moral merupakan ajaran tentang baik buruk perbuatan dan tingkah laku. moral berarti kemauan seseorang untuk menerima dan melakukan kebiasaan, adat istiadat, nilai atau tata cara kehidupan. Sama halnya dengan perkembangan sosial, perkembangan moral anak juga dipengaruhi oleh lingkungan. Perkembangan moral anak dapat berlangsung melalui beberapa cara, sebagai berikut:

Pendidikan langsung, melalui penanaman pengertian tentang tingkah laku yang benar dan salah, atau baik dan buruk oleh orang tua, guru atau orang dewasa lainnya

Identifikasi, dengan cara mengidentifikasi atau meniru penampilan atau tingkahlaku moral seseorang yang menjadi idolanya.

 Proses coba-coba, dengan cara mengembangkan tingkah laku moral secara coba-coba. Tingkah laku yang mendatangkan pujian atau penghargaan akan terus dikembangkan, sedangkan tingkah laku yang mendatangkan hukuman atau celaan akan dihentikan.

Tahapan Perkembangan Agama

Perkembangan agama pada anak sangat mempengaruhi moral, sosial, dan emosi anak. Keyakinan agama, sebagian tidak berarti bagi anak maksudnya, anak melakukan ibadah hanya semata-mata untuk kegiatan sehari-hari tanpa ada makna yang lebih dalam.

Konsep agama pada anak adalah realistik, seperti anak selalu mengandai-andaikan dzat tuhan dan malaikat-malaikatnya.

Anak yang bersifat egosentris mengakibatkan anak beribadah untuk mendapatkan sesuatu.

Namun dengan bertambahnya pengetahuan mereka, presepsi yang seperti itu akan berubah oleh sendirinya, tentunya dengan proses kedewasaan mereka dan dorongan daro orang tua dan lingkungan sekitarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun