Mohon tunggu...
Bryan Jati Pratama
Bryan Jati Pratama Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Author of Rakunulis.com

Qu'on s'apprête et qu'on part, sans savoir où on va

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Rubbaiyat Majnun

12 Februari 2024   12:19 Diperbarui: 12 Februari 2024   12:28 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia setia pada pahit jalan kebenaran
Menolak matahari dan bulan di telapak tangan
Ia lapar, maka ia ikat di perutnya tiga buah batu
Saat Masyriq dan Magrib dalam genggaman

Ia adalah bapak yang ditinggalkan mati anaknya
Ia adalah kekek yang mengetahui penyebab kematian cucu-cucunya

Kepalanya dilempari batu sehingga berdarah
Tulang pipinya terluka tergores anak panah
Tahukah engkau apa yang terucap olehnya?
"Ampunilah mereka. Ampunilah."

Kematiannya tak tinggalkan sekepingpun emas warisan
Kehidupannya jika ada sedinar saja di bawah bantal, tidurpun beliau tinggalkan
Puji-pujian yang begitu merdu terucap senantiasa
Sembari kakinya bengkak sembayang semalaman

Terusir dari rumah sendiri
Dianggap gila, Majnun sepertiku, seberangi negeri-negeri
Dihina, difitnah, disiksa lahir-batin
Diolok-olok dan diperangi

Begitulah kiranya jalan para kekasih

Layla hanya menggelar jalan penderitaan bagi si pencari
Karena Ia manikam merah yang tersembunyi
Sang penyelam lautan kebenaran harus rela kehabisan nafas
Demi dasar laut tempat Ia ingin diketahui

Maka, ijinkan aku, Majnun si gila berkata kepadamu:
Kenakanlah jubahku, jalanilah kisahku dan setialah di jalanku
Sebab sebagaimana aku mencintai Layla
Semoga Layla juga menerima cintamu

Kotawaringin, 12 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun